Polemik Keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Campuradukan Olahraga dan Politik

Headline
presiden jokowi - pantau.comPresiden Joko Widodo - (Foto: Tangkapan layar YouTuber Sekretariat Presiden)

Pantau – Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal polemik keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20. Jokowi mengatakan jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.

Sebab, menurut Presiden Indonesia itu dalam urusan Piala Dunia U-20 kita semua sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya.

Diketahui, penolakan keikutsertaan tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 datang dari berbagai pihak. Dari kelompok Islam, tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hingga tokoh-tokoh negara. Mereka antara lain Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Barat, Ganjar Pranowo.

FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali

Bahkan, atas penolakan I Wayan Koster terhadap kehadiran Israel, FIFA sampai membatalkan drawing Piala Dunia U-20 tersebut. Hal itu membuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah ajang tersebut menjadi terancam.

Merujuk pada sejarah, mendiang Presiden Soekarno memang tegas menentang penjajahan Israel atas Palestina. Ia kemudian melarang tim nasional Indonesia bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958.

Sementara itu, konstitusi Indonesia, UUD 1945, juga menyatakan penentangannya terhadap penjajahan. Hingga saat ini, RI tidak menjalin hubungan diplomatik dengan negara zionis.

Fakta-fakta tersebutlah yang kemudian membuat banyak pihak menolak kedatangan Israel termasuk tim nasional sepakbola U-20 ke tanah air.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, bapak, ibu, dan saudara-saudara yang saya hormati. Pertama ini prinsip, prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two states solution, Negara Israel dan Negara Palestina merdeka. Ini sesuai dengan konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apapun dan ini selalu kita sampaikan dalam forum forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya.

Dalam kesempatan ini juga saya menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 melalui proses bidding, melalui proses seleksi panjang, dan pada proses akhir ada 3 kandidat negara yaitu Brazil, Indonesia, dan Peru. Saat itu semua pihak berjuang, bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dan akhirnya bulan Oktober 2019, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penyelenggaraan event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia.

Saat ditunjuk menjadi tuan rumah, kita belum mengetahui siapa yang akan menjadi tim peserta karena masih dalam proses pra-kualifikasi, dan kepastian timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 baru kita ketahui Juli 2022. Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Dan dalam urusan Piala Dunia U-20 kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya, jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik.

Saat ini FIFA juga telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20. Tapi kita, baik pemerintah maupun PSSI, masih terus berusaha agar ada solusi terbaik. Untuk itu saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik. Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih. waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Tim Pantau
Penulis
Ahmad Ryansyah