Pantau – Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhammad Ngajib, menyebut Siswa SMP Islam Athirah Makassar kelas VIII berinisial BNY (15) yang jatuh dari lantai delapan sekolahnya itu diduga bunuh diri.
“Patut kita duga dia bunuh diri, karena sampai hasil pemeriksaan hasil olah TKP tidak didapatkan adanya kecurigaan hal-hal yang lain. Tapi, sampai saat ini proses pembuktian menyatakan ada persesuaian bahwa korban ini memang naik sendiri, dan jatuh dari atas lantai delapan,” ujar Ngajib, Kamis (25/5/2023).
Adapun dari hasil penyelidikan berdasarkan dari keterangan saksi-saksi kemudian dari rekaman kamera pengintai atau CCTV yang ada di sekolah Athira, ada kesesuaian bahwa korban tersebut pada pukul 9.30 WITA naik melalui lift kemudian ke lantai delapan.
Selanjutnya, setelah sampai di lantai delapan gedung sekolah, yang bersangkutan naik ke atap lantai delapan menggunakan tangga. Diduga dari situlah yang bersangkutan jatuh ke lantai dasar gedung sekolah setempat.
“Terkait proses pembuktian ini, dari keterangan saksi-saksi yang ada, dari rekaman CCTV yang ada bahwa anak tersebut naik ke lantai delapan. Jadi, kemudian jatuh ke lantai paling bawah,” kata mantan Kapolres Kota Palembang ini.
Usai kejadian, korban tersebut didapati seorang petugas kebersihan sekolah dan menyampaikan ke pihak pengelola sekolah, kemudian dinyatakan meninggal dunia, meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Akademis tapi nyawa korban sudah tidak ada.
Lebih lanjut, saat ditanyakan apa hasil dari pemeriksaan tim dokter forensik usai korban divisum dan bagian apa saja di tubuh korban yang luka, Ngajib mengatakan berdasarkan pemeriksaan akibat dari jatuh itu menyebabkan ada beberapa yang luka baik luka karena jatuh, luka karena benturan dan bukan karena benda tumpul yang lain.
“Untuk masalah motifnya ini masih kita dalami, karena kita sementara mengaitkan antara keterangan saksi satu dengan saksi yang lainnya. Kemudian juga dengan alat bukti yang lain. Alat bukti, keterangan saksi, rekaman CCTV dan alat bukti lain, ada tangga yang digunakan naik dari lantai delapan ke atap,” tuturnya.
Berkaitan dengan pihak keluarga apakah sudah melaporkan resmi kejadian ini, tambah Ngajib, dari keluarga sampai sekarang belum melaporkan, namun dari pihak kepolisian sudah melakukan tindakan segera.
Sebelumnya, seorang siswa SMP Islam Athira kelas VIII berinisial BNY usia 15 tahun ditemukan tergeletak tidak bergerak di lapangan voli sekolah setempat pada Rabu (24/5) sekitar pukul 9.40 Wita. Kejadian itu sempat menggegerkan lingkungan sekolah.
Pihak pengelola sekolah memanggil polisi agar korban segera dievakuasi lalu dibawa ke RS Akademisi Jaury, namun nyawanya tidak tertolong.