Terungkap! Ini Identitas Mayat Korban Mutilasi di Solo dan Sukoharjo

Headline
Ilustrasi garis polisi (Foto: Pantau.com/Adryan Novandia)Ilustrasi garis polisi (Foto: Pantau.com/Adryan Novandia)

Pantau – Polda Jawa Tengah mengugkap identitas mayat korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan terpisah di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil identifikasi, ada kecocokan antara mayat dengan pria berinisial R (50), warga Kampun Keprabon Wetan, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo.

“Kita sudah mendapatkan sidik jari korban, kemudian kita cocokkan. Kita dapatkan identitas korban atas nama R alias M warga Keprabon Wetan, Kota Surakarta,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kompes Pol Iqbal Alqudusy, Rabu (24/5/2023).

Leih lanjut, Iqbal mengatakan bahwa sidik jari yang diambil yakni di bagian jempol kanan, telunjuk kanan, jari tengah kanan, jari manis kanan, kelingking kanan, jempol kiri, telunjuk kiri, jari tengah kiri, jari manis kiri, dan kelingkin kiri.

“Ini identik dengan yang bersangkutan sudah pernah membuat KTP. Jadi ada data pembanding di sana,” katanya.

Pihak kepolisian juga hingga saat ini masih mencari bukti foto tato naga di tubuh korban semasa hidup. Selain itu, polisi juga tengah memeriksa kerabat dan keluarga korban.

“Masih dalam rangka penyelidikan,” terang Iqbal.

Diberitakan sebelumnya, potongan tubuh manusia ditemukan di beberapa lokasi di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, Jawa Tengah selama Minggu (21/5) dan Senin (22/5) . Potongan tubuh yang telah ditemukan adalah tangan kiri, kaki kiri, bagian badan, kepala, potongan tangan kanan, dan yang keenam adalah potongan tubuh bagian paha hingga pusar, termasuk alat kelamin.

Berdasarkan hasil autopsi diperkirakan korban meninggal dunia pada Kamis (18/5), setelahnya baru korban dimutilasi dan dibuang. Terdapat luka akibat kekerasan benda tajam. Selain itu, pada tubuh korban ada tato naga di bagian punggung kanan dan lengan kanan.

“Di daerah kepala ada 2 luka terbuka berupa kekerasan benda tajam dengan dasar tulang tengkorak yang menimbulkan perdarahan hebat pada rongga kepala. Jenazah termutilasi dalam keadaan meninggal dunia dan ditenggelamkan. Sebab kematian kekerasan tajam pada kepala bagian atas,” jelas Iqbal.

Tim Pantau
Editor
Firdha Rizki Amalia