TransJakarta Tekan Subsidi dengan Mengajak Beriklan di Bus hingga Halte

Headline
Bus TransJakarta - Pantau.comSejumlah penumpang berada di dalam bus Transjakarta saat berhenti di Halte Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (11/4/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

Pantau – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengajak pengusaha untuk beriklan di halte-halte yang telah direvitalisasi. Hal itu untuk mendapat keuntungan selain dari penjualan tiket, sekaligus menekan biaya subsidi dari Pemprov DKI.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Lies Permana Lestari mengatakan, program yang disiapkan antara lain iklan hingga branding perusahaan di halte.

“Hal ini yang kemudian juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pendapatan non subsidi atau Non Fare Box (NFB),” kata Lestari, dalam Acara Sosialisasi Potensi Kerja Sama di Halte Transjakarta di Halte CSW, Kamis (25/5/2023).

Lestari menuturkan, upaya ini juga sejalan dengan arahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI, ia memberi kesempatan kepada berbagai brand dan juga Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) untuk berbisnis.

”Area komersil ini memberi kesempatan kepada berbagai brand dan juga UMKM untuk berbisnis di area Transjakarta,” tuturnya.

Lestari menerangkan, bahwa di setiap halte memiliki ruang komersil dan retail seperti di Halte CSW, Bunderan HI, Tosari, Thamrin, Matraman Baru, Juanda, Jatinegara, dan Cawang Cikoko.

Beberapa halte tersebut, terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti MRT, Stasiun KRL, bahkan LRT. ”Jadi setiap halte punya ruangan komersil dan terintegrasi seperti MRT, KRL, LRT,” terangnya.

Selain menyiapkan retail, PT TransJakarta juga menawarkan program naming right (penamaan halte), branding di bus-bus Transjakarta, sampai branding halte ke pengusaha.

“Selain penamaan juga akan ada logo. Konsep halte yang berbeda, kayak di Bunderan HI, itu tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpang,” tegasnya.

Tim Pantau
Penulis
Sofian Faiq