Pantau – Kejadian rasisme yang kembali terulang di La Liga membuat FIFA mengeluarkan aturan tegas terhadap insiden tersebut.
Terakhir, pemain Real Madrid, Vinicius Junior menjadi korban serangan rasisme dari para suporter Valencia. Ia mendapatkan kartu merah karena emosi dan berkelahi dengan Hugo Duro di masa injury time.
Kesal karena mendapatkan aksi rasisme, Vinicius bahkan secara terang-terangan menyebut Spanyol sebagai negara yang kerap melontarkan aksi tak patut itu.
Akibatnya, FIFA akan turun tangan menangani kasus ini, mereka segera mengeluarkan tiga rekomendasi yang bisa dilakukan apabila terjadi serangan rasisme ketika pertandingan berjalan.
Pertama, panitia penyelenggara (Panpel) bisa meminta wasit menghentikan pertandingan secara langsung apabila pemain menjadi sasaran tindakan rasisme.
Selain itu, Panpel juga harus memberikan pengumuman kepada penonton agar menghormati nilai-nilai olahraga dan tidak melakukan tindakan diskriminatif.
Kedua, jika nyanyian atau perilaku rasis masih berlanjut setelah pengumuman, maka langkah kedua adalah meminta seluruh pemain meninggalkan lapangan.
Panpel juga harus memberikan peringatan kepada suporter bahwa pertandingan akan ditangguhkan jika perilaku rasisme masih terus terjadi.
Terakhir, apabila tindakan rasisme masih terus berlangsung setelah pemain meninggalkan lapangan, maka langkah yang harus diambil adalah menghentikan pertandingan secara keseluruhan.
Selain itu, tim yang menjadi korban tindakan rasisme akan diberikan kemenangan dengan skor 3-0 sesuai dengan rekomendasi FIFA.
Tindakan ini memberikan sanksi yang tegas kepada klub atau negara yang gagal mengendalikan perilaku suporter mereka.
Rekomendasi langkah-langkah ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pemain dari tindakan rasisme yang merusak semangat olahraga dan nilai-nilai kesetaraan.