Pantau – Presiden La Liga, Javier Tebas mendapat kecaman atas pernyataannya terkait kasus rasisme yang menimpa pemain Real Madrid, Vinicius Junior. Ia dituding memainkan skenario playing victim demi membela diri.
Vinicius jadi korban serangan rasisme oleh fans Valencia di Stadion Mestalla, Minggu (21/5/203). Bintang Real Madrid itu dicemooh dengan kata-kata yang melecehkan warna kulitnya.
Ulah fans Valencia ini membuat Vinicius geram. Ia mencurahkan kekesalannya menjadi korban rasisme selama berkarier di Liga Spanyol.
Tidak tanggung-tanggung, Vinicius menyebut aksi rasisme merupakan hal yang normal ketika bermain di Liga Spanyol.
Cuitan Vinicius Junior ditanggapi Tebas. Bukannya membela, ia justru menyerang balik Vinicius dan mengklaim La Liga sudah beberapa kali melawan rasisme.
“Kami sudah berusaha menjelaskan ke Anda apa itu La Liga dan apa yang dapat dilakukan dalam hal rasisme, tapi Anda tidak muncul sekalipun dalam dua tanggal yang disepakati sesuai permintaan Anda sendiri,” tulis Tebas di Twitter.
“Sebelum mengkritik dan menyinggung La Liga, Anda perlu mencari informasi dengan benar. Jangan biarkan diri Anda dimanipulasi dan pastikan Anda memahami kerja yang sudah kami lakukan bersama-sama,” tegasnya.
Balasan Tebas kepada Vinicius mendapat komentar pedas dari mantan bek Manchester City, Micah Richards. Ia menuding Tebas tidak mengerti sama sekali dengan rasisme yang dialami para pemain.
“Tebas mencoba menjadi korban dari semua ini. Pernyataannya benar-benar memalukan,” ujar Richards, dikutip dari Marca.
“Ini membuat darah saya mendidih dan itu bagian dari masalahnya. Ini bukan hanya masalah sepakbola, ini adalah masalah yang dialami banyak orang setiap hari,” semburnya.