Pantau – Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin memprediksi awal puasa tahun ini serentak antara pemerintah dan ormas keagamaan lainnya.
Thomas memaparkan, pada hari ini posisi hilal di Indonesia berada dalam ketinggian 8 derajat. Dengan melihat posisi tersebut, ia meyakini tidak ada perbedaan pandangan antara metode hisab maupun rukyat.
Baca Juga: Pantau Sidang Isbat Hari Ini, Kemenag Siapkan 124 Titik Teropong Hilal
“Artinya, ini sudah cukup tinggi untuk bisa diamati. Sehingga dengan perhitungan tersebut, baik oleh Muhammadiyah, NU, dan Persis, kemungkinan 1 Ramadan akan seragam pada esok tanggal 23 Maret,” papar Thomas dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).
Thomas menjelaskan, berdasarkan kesepakatan antara Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), posisi hilal awal bulan Hijriah adalah 3 derajat di atas ufuk dan sudut elongansi sebesar 6,4 derajat.
Jika melihat posisi ketinggian hilal saat ini, ia meyakini, posisi hilal sudah dapat diamati sehingga nanti malam sudah masuk 1 Ramadan 1444 Hijriah.
Baca Juga: Kemenag DIY Prediksi 1 Ramadan 1444 H pada 23 Maret 2023
Sebagai informasi, Kementerian Agama pada sore nanti akan menggelar sidang isbat untuk memutuskan awal puasa Ramadan tahun ini.
“Kemenag telah menetapkan 124 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain,” papar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.