Fokus Kumpulkan Suara Bikin Parpol Terjebak Politik Pragmatis

Headline
Pendiri dan Komisaris KedaiKOPI Hendri Satrio - pantau.comPendiri dan Komisaris KedaiKOPI Hendri Satrio - (Foto: Tangkapan layar)

Pantau – Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, partai politik (parpol) hanya berfokus untuk mengumpulkan suara.

Hal ini, menurutnya, membuat parpol terjebak pada politik pragmatis. Sehingga, tidak ada gagasan ide dan program yang mereka tawarkan kepada masyarakat.

“Pemilu ini sesungguhnya bisnis harapan, maka tawarkan harapan itu kepada masyarakat. Ini lebih baik daripada  hanya menjadi organisasi pengumpul suara,” ujar Hensat, sapaan akrabnya, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: DPR Gaungkan Politik Damai Sambut Pemilu Serentak

Hensat mengungkapkan, miskinnya ide dan gagasan yang ditawarkan parpol akhirnya menjebak mereka untuk menggunakan isu SARA dalam pagelaran Pemilu.

Ia menilai, situasi ini yang menimbulkan gesekan tajam di kalangan akar rumput. Oleh karenanya, ia meminta semua pihak mewujudkan situasi Pemilu yang riang gembira.

“Jangan tebar ketakutan, menyambut Pemilu itu harus riang gembira. Kalau gesekan di pesta demokrasi itu pasti ada, tapi setelah itu kita guyub lagi,” lanjut pendiri lembaga KedaiKOPI ini.

Baca Juga: DPR Setuju Perppu Pemilu Dibawa ke Rapat Paripurna

Hensat mencontohkan, pada waktu Pemilu di zaman Orde Baru, seluruh kalangan menyambut pesta demokrasi itu dengan riang gembira, meski hanya ada 3 peserta pada zaman itu.

“Meskipun yang menang pasti Golkar, tapi keriangan itu selalu ada setiap menjelang Pemilu. Yang paling penting, rakyat saat memilih wakilnya benar-benar dapat mewakili nasib mereka,” pungkasnya.

Tim Pantau
Reporter
Aditya Andreas
Penulis
Aditya Andreas