Pantau – Dalam obrolan sehari-hari, kamu mungkin sering menggunakan kata OK. Entah saat mengiyakan ajakan teman, saat setuju terhadap sesuatu, atau memberikan tanggapan positif.
Namun pernahkan terpikir, apakah arti dari OK? Walaupun hal ini terdengar sangat sepele namun ternyata ada sejarah dibaliknya, seperti yang dirangkum dari laman History.
Satu hal yang kita ketahui bahwa kata OK pertama kali berasal dari Amerika Serikat. Kebanyakan orang menganggap kata OK adalah singkatan dari Okay. Padahal OK sendiri sebenarnya adalah sebuah singkatan dari “oll korrect”, bentuk kesalahan ejaan yang disengaja untuk “all correct”.
Itulah mengapa, kata OK sering dipakai untuk menyatakan persetujuan atau untuk mengekspresikan kalau semua baik-baik saja.
Kata OK pertama kali muncul di Boston sekitar tahun 1830-an. Saat itu, penggunaan singkatan dari kesalahan ejaan yang disengaja cukup populer digunakan dalam percakapan sehari-hari atau menjadi bahasa gaul pada saat itu, sebagai contoh KY untuk “Know Yuse” atau “No Use”, NC untuk “Nuff Ced” atau “Enough Said”, OW untuk “Oll Wright” atau “All Right”
Tren yang awalnya muncul di Boston ini jadi menyebar ke seluruh Amerika setelah salah seorang editor Boston Morning Post bernama Charles Gordon Greene, memasukkan singkatan OK di dalam tulisannya yang terbit pada 23 Maret 1839.
Setelah itu, kata OK juga digunakan oleh Martin van Buren yang merupakan seorang politikus asal Kinderkook, New York, pada masa kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1840.
Sejak penemuan telegraf pada 1844, OK resmi digunakan operator telegraf sebagai tanda bahwa pesan sudah diterima. Kata OK terus digunakan karena dianggap mudah diucapkan dan cepat dipahami.