
Pantau.com - Anak sebaiknya dibiarkan bermain bersama teman-temannya untuk menumbuhkan kemampuan bersosialisasi yang dibutuhkan di masa depan. Namun, ruang gerak anak pun jadi terbatas di tengah pembatasan jarak saat ini.
Anak yang memiliki saudara di rumah bisa berinteraksi dengan lebih banyak orang meski tidak leluasa bermain di luar rumah bersama teman-temannya, tapi bagaimana dengan si anak tunggal?
Baca juga: Tips Dampingi Anak Saat Belajar di Rumah
"Penting untuk tumbuhkan keterampilan sosial lewat proses bermain, maka yang bisa dilakukan orangtua adalah ikut bermain, terutama yang membutuhkan interaksi, misalnya roleplay," jelas psikolog Anna Surti Ariani belum lama ini.
Ketika berinteraksi dengan anak, coba untuk munculkan skenario konflik yang bisa terjadi saat buah hati bermain bersama teman-temannya.
Perkenalkan anak dengan konflik seperti berebut mainan, bicara dengan kata-kata yang tak enak didengar atau bermain curang.
Lalu, ajak anak berdiskusi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan ketika dia berada di situasi tersebut. Bicarakan dengan anak, apa yang bisa dia lakukan ketika menghadapi kondisi tak mengenakkan saat bermain dengan teman-temannya.
Lewat cara ini, anak-anak punya gambaran mengenai cara menyelesaikan masalah ketika bermain bersama orang lain.
"Praktik selama roleplay bisa dibawa anak ketika dia memang bermain di dunia sesungguhnya," ujar Anna.
Baca juga: Cara Proteksi Anak dari Dampak Buruk Dunia Maya
Dia mengingatkan orangtua untuk senantiasa mengajari anak menjaga diri selama pandemi virus corona belum berakhir. Pastikan anak memakai masker secara benar, menutupi hidung dan mulut, di luar rumah.
Beritahu anak untuk menjaga jarak dengan orang lain sehingga mereka bisa berusaha menjaga diri ketika diperbolehkan main dengan temannya di luar.
rn- Penulis :
- Gilang