
Pantau.com - Sejumlah pria bersenjata membunuh sedikit-dikitnya tujuh orang, yang baru kembali dari upacara pembaptisan seorang anak di gereja Koptik, di Mesir.
Pembunuhan tersebut adalah serangan paling serius atas kelompok minoritas dalam lebih setahun. Enam dari tujuh korban meninggal itu berasal dari satu keluarga, dan 18 orang lain, termasuk anak-anak, menderita cedera, kata juru bicara Gereja Koptik dalam pernyataan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Provinsi Minya, Mesir tengah, tersebut, kata kantor berita kelompok militan itu, Amaq, tanpa memberikan bukti keterlibatannya. "Penyerang menyasar mereka dengan menggunakan senjata ringan dan membunuh 13 orang dan mencederai 18," kata kelompok itu dalam pernyataan, yang disiarkan pada Jumat malam.
Baca juga: Setelah 17 Tahun, Jenderal NATO AS Akui Melawan Taliban Tak Bisa dengan Militer
"Operasi ini terjadi sebagai balasan atas saudari-saudari kami yang ditangkap rezim Mesir, dan kami berjanji akan melancarkan serangan lagi terhadap semua, yang membantunya," katanya.
Pasukan keamanan Mesir pada Rabu malam menahan enam wanita, termasuk puteri mantan calon presiden dan pemimpin senior Ikhwanul Muslimin Khairat al-Shater.
IM membantah keterkaitan dengan IS.
Penyerang itu melepaskan tembakan pada tengah hari atas dua bus dekat rumah ibadah St Samuel the Confessor di Minya, 260 km dari Kairo, kata juru bicara gereja itu.
Baca juga: Tiga Prajurit Suriah Tewas Akibat Serangan Militan di Hama
- Penulis :
- Widji Ananta