Apes, Gara-gara Menggaruk Wajah Saat Mengemudi, Pria Ini Kena Tilang

Pantau.com - Kecerdasan buatan memang diakui sangat membantu manusia dalam sehari-hari. Namun sayangnya, tidak seluruhnya teknologi mampu membedakan hal-hal kecil dan remeh.

Baca juga: Tak Hanya Bus Hantu, 5 Mitos Urban Legend Jalanan Ini Tak Kalah Horor

Seperti kejadian menyebalkan dialami seorang pria di Cina yang mendapat denda karena menggaruk wajah, dan dikira tilang elektronik (e-tilang) dimana cara kerjanya melalui kamera, disebut pria tersebut menggunakan ponsel.Melansir Boldsky, Selasa (2/7/2019) kasus unik ini terjadi tepatnya di Jinan, Provinsi Shandong, Cina Timur. Pria tersebut kaget menerima pemberitahuan tilang bahwa ia telah melanggar peraturan di jalan raya dengan berbicara melalui telepon saat mengemudi.Bersama pemberitahuan, pria tersebut menerima lampiran foto dirinya sedang mengemudi yang disebut menggunakan ponsel. Foto menunjukkan bagaimana ia memegang pipi dengan tangan kanannya. Lalu ia pun berusaha mengingat bagimana ia melanggar aturan, tapi di sisi lain ia tidak pernah mengangkat teleponnya saat mengemudi.

Setelah diselidiki dari dekat, barulah ia menyadari ia tidak memegang ponsel, dan itu hanyalah tangannya yang bergerak canggung di wajahnya. Karena hal itu, ia menerima dua poin penalti atas pelanggaran surat izin mengemudinya, serta harus membayar denda sebesar 7,25 dollar atau setara Rp108 ribu.

Kisah ini kemudian ia bagikan di Weibo setelah penjelasannya tidak diterima pihak otoritas, dan tidak menemui jalan keluar. Untuk menjelaskan situasinya ia membagikan foto yang diterimanya, hingga akhirnya kisah ini menjadi viral.

Setelah menjadi pemberitaan, barulah otoritas lalu lintas Jinan menerima keluhannya dan mencabut sanksi serta denda untuknya. Mereka pun menjelaskan itu adalah kesalahan teknis kamera.

Baca juga: 5 Fakta Game Dinosaurus Chrome, Pengusir 'Gabut' Saat Internet Offline

"Sistem pengawasan kalau lintas secara otomatis mengidentifikasi gerakan tubuh pengemudi dan kemudian mengklik gambar karena dianggap pengemudi melanggar aturan," ungkap pihak otoritas.