
Pantau.com - Pejabat pemerintah Belanda dan Australia menemui mitra mereka dari Rusia guna membahas tentang siapa yang bertangung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 silam. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, Rabu (27/3/2019).
298 penumpang tewas ketika pesawat,dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, ditembak jatuh di atas teritorial yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Sekitar dua pertiga dari korban tewas merupakan warga negara Belanda.
"Pertemuan trilateral pertama baru saja berlangsung," kata Blok kepada awak media di Sydney.
Baca juga: Malaysia Bakal Kembali Lakukan Pencarian Pesawat MH370
"Kami tidak dapat menjelaskan isi proses pembicaraan tersebut karena kerahasiaan di sini sangat dijaga, tetapi saya dapat katakan - kami tetap berkomitmen untuk memperoleh kebenaran, keadilan dan akuntabilitas."
Pada Mei 2018, dua pemerintah, yakni Belanda dan Australia, mengatakan mereka akan meminta pertanggungjawaban Rusia setelah penyelidik melacak sistem rudak "Buk", yang menurut mereka digunakan untuk menembak jatuh pesawat.
Rudal tersebut berasal dari unit Brigade Anti-serangan Pesawat Rusia ke-53, yang berbasis di Kota Kursk, Rusia.
Baca juga: Darlene Lieblich Akan Filmkan Tragedi Hilangnya MH370
Pada saat itu, Presiden Vladimir Putin menanggapi bahwa pesawat tersebut tidak ditembak jatuh oleh rudal milik Rusia.
Australia mengatakan pihaknya akan mengupayakan ganti rugi finansial yang tidak spesifik bagi keluarga dari 38 warganya yang tewas.
- Penulis :
- Widji Ananta