Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Banyak Paus Terdampar, Perangkat Bawah Laut Diduga Penyebabnya

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Banyak Paus Terdampar, Perangkat Bawah Laut Diduga Penyebabnya

Pantau.com - Pakar hukum laut internasional Hasyim Djalal mengatakan, banyak perangkat bawah laut terpasang di dasar laut Indonesia sehingga menyebabkan ikan paus tersesat dan terdampar di perairan wilayah setempat.

"Banyak ikan paus tersesat dan terdampar di perairan wilayah Indonesia. Ada yang kandas di Aceh, Seram maupun di Sulawesi Tenggara. Saya selalu curiga tetapi tidak punya bukti, curiga kalau di dasar laut itu sudah banyak underwater devices yang ditaruh di dasar laut untuk mengontrol kapal-kapal selam asing yang lewat," ujar Hasyim Djalal usai menghadiri Focus Group Discussion Delimitasi Batas Maritim di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Namun, ia mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti siapa yang menaruh perangkat bawah laut tersebut karena membutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Nah itu siapa yang naruh. Karena Indonesia tidak tahu dan mengontrol kapal-kapal selam asing," ujar dia.

Baca juga: Sebanyak 145 Ekor Paus Pilot Terdampar di Pulau Terpencil Selandia Baru

Ia mengatakan selama berabad-abad ikan paus dari perairan Selatan yang berenang menuju perairan Utara Indonesia selalu melewati Laut Sawu di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Bahkan sejak ikan paus itu ada, ikan paus dari laut Selatan Indonesia yang mau ke Utara selalu lewat Laut Sawu. Bahkan menjadi adat kebiasaan masyarakat setempat itu mengejar ikan paus," kata dia.

Hasyim menghargai keinginan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengembangkan Laut Sawu sebagai pusat pariwisata ikan paus. Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat bahwa selama 2018 sudah ada dua ekor ikan paus yang terdampar di perairan wilayah setempat.

Baca juga: Dari Lensa Drone, Begini Penangkaran Ilegal Paus Beluga di Rusia

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Provinsi Sultra menyatakan ikan paus pertama terdampar di Perairan Bombana pada Februari 2018 dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter. Ikan paus kedua, jenis Sperma (Physeter macrocephalus), terdampar di Perairan Pulau Kapota Resort Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi pada Senin (19 November 2018).

"Kedua ikan paus yang terdampar di perairan wilayah Sultra selama 2018 ini sudah dalam kondisi mati," katanya.

Kasubag TU Balai Taman Nasional Wakatobi, Laode Ahyar, mengatakan, bangkai ikan paus yang terdampar di sana sudah dikuburkan.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler