Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung pajak Netflix saat konferensi pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Mulanya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjabarkan laporan APBN Kita mengenai Penerimaan Pajak hingga 2019 yang diperlihatkan melalui layar namun kemudian tampilan justru berubah menjadi layar desktop. Kemudian dia berkelar soal nonton bareng (nobar) Netflix hingga menyinggung soal pajak Netflix.
"Eh hilang (materi paparan), saya kira mau diganti Netflix, boleh juga sekali-kali nonton netflik sama-sama nobar, tapi harus bayar pajak Netflix-nya ya," ujar disusul tawa para peserta konpers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Baca juga: Utang Pemerintah Capai Rp4,571 Triliun, Sri Mulyani Komentar Begini
Untuk diketahui, realisasi Penerimaan Perpajakan hingga akhir Mei mencapai Rp569,32 triliun atau baru mencapai 31,87 persen dari target APBN tahun 2019.
Namun, jumlah tersebut tumbuh 5,69 persen dibandingkan realisasi periode yang sama APBN tahun 2018 sebesar Rp538,68 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan terdiri atas penerimaan Pajak dan penerimaan Bea dan Cukai.
Realisasi Penerimaan Pajak mencapai Rp496,65 triliun atau 31,48 persen dari target APBN tahun 2019, tumbuh sebesar 2,43 persen.
Baca juga: Defisit APBN 2019 hingga Akhir Mei Capai Rp127,5 Triliun
Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai mencapai Rp 72,67 triliun atau 34,80 persen dari target APBN tahun 2019, tumbuh sebesar 35,11 persen.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Mei 2019 mencapai Rp158,42 triliun atau mencapai 41,88 persen dari target APBN 2019.
"Realisasi PNBP ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018," seperti dikutip laporan APBN Kita Edisi Juni 2019, Jumat (21/6/2019).
- Penulis :
- Nani Suherni
