Pantau.com - Kurang dari satu bulan lagi Alumni 212 akan melakukan peringatan aksi 212. Praktisi Hukum dan Alumni 212, Eggi Sudjana menyampaikan ada beberapa hal yang akan diagendakan dalam reuni tersebut.
"212 saat reuni tentu kita berkumpul untuk mengingat bahwa 2016 tanggal 2 Desember itu momentum kebangkitan umat Islam, jadi kita akan menjadikan tonggak sejarah tanggal 212 itu setiap tahunnya sebagai daya rekat persatuan umat Islam," ujarnya saat ditemui usai diskusi di kawasan Jalan Sultan Agung, Jakarta, Minggu (11/11/2018).
Baca juga: Eggi Sudjana Sindir Cara Berpolitik SBY, Kenapa?
Selain itu, kata dia, akan ada hiburan yang menghadirkan Sabyan Gambus hingga beberapa penceramah dan beberapa pernyataan politisi hingga dukungan politik.
"Secara umum saja namanya reuni, ada hiburan, ada yang dari gambus terkenal Sabyan, dan beberapa penceramah lainnya juga tampil, dan statemen politiknya kita berkomitmen imam besar umat Islam Republik Indonesia Habib Rizieq mudah-mudahan bisa dikumandangkan," katanya.
"Dan tentunya dukungan politik itu hak kita, karena pemilu itu hak bukan kewajiban, hak kita memilih siapa," paparnya.
Baca juga: Eggi Sudjana Yakin Ada Operasi Intelejen di Balik Penangkapan Habib Rizieq
Kendati demikian ia belum memastikan pernyataan politik tersebut. Termasuk terkait kehadiran Calon Presiden Prabowo dalam acara reuni 212 ini.
"Belum tentu, ini baru maunya saya, kita ada SC, rapat-rapat, kalau ini disepakati, ya ada, kalau enggak ya enggak, jadi saya enggak bisa pastikan, rapat masih terus berlangsung," katanya.
"(Kehadiran Prabowo) juga belum tau saya, karena ketua panitia bukan saya, saya cuma SC aja," imbuhnya.
Kemudian terkait wacana kepulangan Habib Rizieq Shihab masih ada dua opsi yakni sebelum atau sesudah pemilu. Namun opsi ini juga menurutnya belum diputuskan.
"Ya kalau kepulangan habib sih ada dua pendapatnya, apakah pulang sebelum pemilu, atau setelah pemilu yang kita berharap Prabowo menang. Kalau Prabowo menang dia sendiri yang jemput, itu omongan Prabowo sendiri. Jadi yang belum diputuskan itu tadi, sebagai satu kondisional objektifnya kita liat lah," katanya.
"Kalau saya bagusnya sebelum, karena itu mampu memobilitas kekuatan umat, karena dia dianggap imam. Kalau sesudah ya bagusnya buat Prabowo lah kalau dianggap udah menang," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N
