Pantau.com - Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Indra Sjafri menukangi Timnas U-22 Indonesia pada Kamis 20 Desember 2018 kemarin. Nantinya, Timnas U-22 akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-23 2020 dan AFF U-22 2019, serta SEA Games 2019. Terdekat, Timnas U-22 akan lebih dulu berlaga di ajang Piala AFF U-22 yang berlangsung Februari hingga Maret tahun depan di Kamboja. Skuad Garuda Muda tergabung di Grup B bersama Kamboja, Myanmar, Singapura, dan Malaysia. Namun sebelum itu, Timnas U-22 lebih dulu dijadwalkan menggelar pertandingan persahabatan menghadapi Timnas U-21 China, 27 Januari 2019. Oleh karena itu, Indra Sjafri diharuskan bergerak cepat dalam membentuk skuadnya.
Baca Juga: Indra Sjafri dan Bima Sakti Masih Diikat PSSI, Fakhri Husaini Dicoret
Mengingat, Indonesia memang belum memiliki skuat Timnas U-22 untuk berkompetisi musim depan. Meski begitu, pelatih 55 tahun ini menegaskan tidak akan melakukan seleksi terhadap pemain yang akan dipilih. Dia hanya akan memantaunya melalui kompetisi yang baru saja selesai. "Saya juga sudah punya pemain-pemain dari mulai kelahiran 1997, 1998, dan 1999. Untuk pemain kelahiran 1999, ada Egy Maulana cs., untuk 1998 ada Awan Setho dan kawan-kawan," kata Indra yang sempat menimba ilmu ke Juventus.Hanya saja, Indra menegaskan tidak akan membawa seluruh skuad Timnas U-19 Indonesia yang selama ini dilatihnya. Artinya, tidak semua pemain yang ada di skuad Egy Maulana cs masuk ke dalam Timnas U-22.
Baca Juga: Ini Kata Dokter Timnas U-19 Soal Cedera yang Dialami Egy Maula Vikri
Sebab, Indra menjelaskan, akan sangat merugikan jika Indonesia hanya mengandalkan Egy Maulana cs yang merupakan pemain kelahiran 1999. Sedangkan, menurutnya, masih banyak pemain Indonesia kelahiran 1997 (menjadi syarat masuk Timnas U-22) dengan kualitas mumpuni. "Kalau ditanya akan berapa persen pemain-pemain saya dulu (eks Timnas U-19) untuk bergabung, saya belum bisa jawab. Karena pemain kelahiran 1997 juga banyak yang punya kualitas bagus," imbuhnya."Saya tidak mau terlalu naif mengambil pemain kelahiran 1999, sementara kelahiran 1997 banyak yang bagus. Saya akan prioritaskan pemain yang kelahiran 1997 kalau punya kualitas yang lebih bagus dari kelahiran 1999," tegas Indra Sjafri.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
