
Pantau.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan melancarkan operasi militer kontra-teroris di Suriah, sebelah timur Sungai Eufrat, kapan saja.
"Kami bisa memulai operasi setiap saat sekarang di Wilayah Suriah di mana saja, terutama di sepanjang perbatasan 500-kilometer, tanpa membahayakan tentara AS," kata Erdogan dalam satu upacara pembukaan di Provinsi Konya di Turki Tengah.
Baca juga: Turki: Trump Bantu Ekstradisi Ulama Gulen, Dalang Kudeta Ankara 2016 Lalu
Erdogan mengatakan militernya telah menyelesaikan persiapan bagi operasi yang direncanakan tersebut. Ia menambahkan, Turki akan melakukan apa yang perlu dikerjakan untuk menggagalkan teror di sebelah timur Sungai Eufrat.
"Kami berbicara dengan (Presiden AS Donald) Trump. Pelaku teror ini harus pergi dari daerah di sebelah timur Eufrat. Jika mereka tidak pergi, kami akan mengusir mereka, sebab mereka mengganggu kami," terangnya.
Erdogan kembali menyatakan bahwa Turki takkan membiarkan adanya koridor teror di sepanjang perbatasannya. "Sekarang tiba waktunya bagi daerah di sebelah timur Eufrat (untuk digempur). Dengarkan, mereka yang melindungi pelaku teror di wilayah itu, kalian membuat kesalahan. Mari berhenti (melindungi mereka)," demikian peringatan presiden Turki itu.
Baca juga: Pentagon Kecam Operasi Militer Turki di Suriah
Erdogan mengatakan perang Turki melawan terorisme di Suriah akan berlanjut sampai pemilihan umum baru diselenggarakan dan penyelesaian politik menyeluruh dicapai di negeri tersebut.
Satu misi di sebelah timur Sungai Eufrat, yang telah disarankan oleh presiden Turki itu selama berbulan-bulan, akan mengikuti dua operasi lintas-perbatasan yang berhasil dilancarkan Turki ke dalam wilayah Suriah sejak 2016, Operation Euphrates Shield dan Olive Branch. Operasi tersebut huna menghapuskan keberadaan gerilyawan YPG/PKK dan Da'esh di dekat perbatasan Turki.
AS telah menyampaikan keprihatinan mengenai keselamatan tentaranya dalam operasi yang mungkin dilancarkan Turki.
- Penulis :
- Widji Ananta