Pantau.com - Finlandia untuk ketiga kalinya kembali mengambil alih kursi kepresidenan Uni Eropa, yang dimulai Senin, 1 Juli sampai akhir Desember 2019. Setiap enam bulan, Presidensi Dewan Uni Eropa berputar di antara negara anggota Uni Eropa.
"Presidensi bertanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan Dewan Legislasi dan inisiatif kebijakan Uni Eropa dalam Dewan guna memastikan kelangsungan agenda Uni Eropa," demikian pernyataan Komisi Eropa, dikutip Anadolu, Selasa (2/7/2019).
Baca juga: Uni Eropa Berikan Sikap Terkait Blok Kesepakatan Nuklir Iran
Finlandia, yang mengambil alih kursi presidensi dari Rumania, diharapkan lebih fokus dalam isu Brexit, situasi di Balkan Barat, serta penunjukan kepala institusi di blok terkemuka.
"Prioritas kepresidenan Finlandia adalah untuk memperkuat nilai-nilai umum dan aturan hukum, untuk membuat Uni Eropa lebih kompetitif dan inklusif secara sosial, untuk memperkuat posisi UE sebagai pemimpin global dalam aksi iklim dan untuk melindungi keamanan warga secara komprehensif," tambah komisi.
Kroasia akan menjadi presiden Uni Eropa selanjutnya pada awal 2020.
Baca juga: Iran Nyatakan Uni Eropa Gagal Selamatkan Perjanjian Nuklir 2015
- Penulis :
- Noor Pratiwi
