
Pantau.com - Pertikaian antara Jepang dan Korea Selatan meningkat pada Sabtu, 13 Juli 2019, dengan laporan-laporan yang saling bertolak belakang tentang rapat yang berlangsung dingin sehari sebelumnya.
Kedua negara juga disebutkan gagal mencapai kemajuan dalam mengatasi perselisihan yang dapat mengancam pasokan mikrochip dan telepon pintar.
Tokyo mengeluarkan protes kepada Seoul, dengan menyatakan tetangganya itu telah melanggar perjanjian mengenai apa yang kedua pihak akan ungkap dalam perundingan pada Jumat, 12 Juli 2019, mengenai pembatasan ekspor beberapa bahan oleh Jepang ke Korea.
Baca juga: Jepang Dilanda Gempa Bumi Magnitudo 6,1
Bahan-bahan itu digunakan untuk membuat peralatan teknologi tinggi, kata pejabat di Kementerian Perdagangan Jepang Jun Iwamatsu.
Kementerian Industri, Perdagangan, dan Ekonomi (METI) Jepang juga membantah pernyataan pejabat Korea bahwa Seoul telah meminta Jepang pada agar mencabut pembatasan tersebut.
Tetapi, seorang pejabat Kementerian Perdagangan Korea membalas bahwa Seoul telah "jelas menuntut Jepang mencabut pembatasan perdagangannya di rapat kemarin, dan tak ada lagi ketaksepakatan mengenai soal itu dengan Jepang."
Baca juga: Jepang Batasi Ekspor Chip, Presiden Korea Selatan Klaim Samsung Cs Aman
Ia mengatakan kepada Reuters, kedua pihak sudah membahas apa yang mereka akan ungkapkan tetapi tidak ada perjanjian.
"Saya frustrasi," ujar seorang pejabat Korea, yang menolak namanya disebutkan karena alasan masalah itu sensitif.
Jepang baru-baru ini memperketat pembatasan ekspor tiga bahan yang digunakan dalam peralatan teknologi tinggi, dengan alasan "manajemen tak memadai" dari bahan-bahan sensitif yang diekspor ke Korea Selatan, dan juga ketiadaan konsultasi mengenai kendali ekspor.
- Penulis :
- Noor Pratiwi