Pantau.com - Departemen Pertahanan AS tengah mempertimbangkan permintaan militer AS untuk mengirim sekitar 5.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, menurut dua pejabat AS kepada Reuters pada hari Rabu, 22 Mei 2019.
Dalam beberapa pekan ini, ketegangan Teheran dan Washington meningkat, menyusul dengan keputusan Presiden Amerika Serikat Donal Trump yang memberikan keputusan baru berupa pemotongan ekspor minyak Iran ke nol atas kehadiran militer AS di Teluk, sebagai tanggapan ancaman Iran.
Baca juga: Iran: Belum Tepat untuk Berunding dengan AS
Melansir Reuters, Kamis (23/5/2019), permintaan pengiriman pasukan itu dibuat oleh Komando Pusat AS, namun belum jelas apakah Pentagon akan menyetujui permintaan itu.
Pentagon secara teratur menerima-dan menolak-permintaan untuk sumber daya tambahan dari Komando kombinan AS di seluruh dunia.
Hal itu tampaknya menjadi permintaan baru mengenai pasukan tambahan dalam menghadapi ancaman yang kredibel dari Iran terhadap pasukan dan kepentingan AS di Timur Tengah.
Baca juga: 'AS yang Kriminal Tak Berani Berhadapan Langsung dengan Iran'
Pentagon menolak untuk memberikan komentar.
"Kita tidak akan membahas atau berspekulasi tentang rencana di masa depan dan permintaan pasukan tambahan," kata juru bicara Pentagon Rebecca Rebarich.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan pada Selasa, 21 Mei, bahwa ancaman dari Iran di Timur Tengah tetap tinggi, tindakan pencegahan yang diambil oleh Pentagon telah "menunda" potensi serangan terhadap Amerika.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi
