
Pantau.com - Amerika Serikat dan para pendukungnya tidak berani menyerang Iran karena semangat perlawanannya. Hal itu disampaikan oleh seorang panglima Garda Revolusi Iran.
Ketegangan telah meningkat antara Iran dan AS setelah adanya pengerahan tambahan pasukan militer ke Timur Tengah, termasuk kapal induk pengangkut pesawat B-52 dan peluru-peluru kendali Patriot.
Baca juga: Contoh Kriminalitas
Diyakini, hal itu dilakukan untuk unjuk kekuatan terhadap Iran, karena dianggap sebagai sebuah ancaman.
"Amerika yang kriminal dan para sekutu regional dan Barat-nya tidak berani melancarkan serangan militer saling berhadapan terhadap negara kami, karena semangat perlawanan dan rela berkorban rakyat dan para pemudanya," kata Mayor Jenderal Gholamali Rashid, yang dikutip kantor berita Fars.
Dalam pesan dengan menggunakan Twitter yang disampaikan kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada Rabu, seorang penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pengerahan militer AS ke kawasan itu merupakan provokasi yang disengaja.
Baca juga:AS-Iran Makin Panas, Trump: Teheran Adalah Provokator Teror Nomor Satu
"Anda Menlu Pompeo jangan bawa kapal-kapal perang ke kawasan kami dan menyebutnya pencegahan. Itu disebut provokasi. Hal itu memaksa Iran menggambarkan pencegahannya sendiri, yang Anda sebut provokasi, Anda lihat siklusnya?" cuit penasihat, Hesameddin Ashena, dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mencuit, "Jika Iran inginkan perang, Iran resmi habis. Jangan pernah ancam Amerika Serikat lagi!"
- Penulis :
- Widji Ananta