Pantau.com - Direktur Sriwijaya Mandiri, Muddai Madang, mengaku keberatan dengan kekalahan 0-1 yang diderita Sriwijaya FC kontra PSIS Semarang pada pekan ke-27 Liga 1 2018 di Stadion Mohammad Subroto, Magelang, Jawa Tengah, Selasa 23 Oktober 2018.
Di mana, ia mengatakan setidaknya ada tiga indikasi masalah yang terjadi pada pertandingan tersebut. Oleh karena itu, Muddai mengatakan Laskar Wong Kito akan melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2018.
Pertama adalah soal pergantian waktu pertandingan dari sore menjadi malam hari. Muddai sangat menyayangkan adanya perubahan waktu pertandingan yang diumumkan secara mendadak. Belum lagi, lampu pertandingan yang sempat mengalami pemadaman sebanyak tiga kali.
"Menurut peraturan, break itu hanya boleh dua kali, tapi ini sampai tiga kali. Sebetulnya kami waktu lampu padam ketiga kali itu sudah tidak ingin melanjutkan pertandingan, tapi dipaksa oleh panitia atau Panpel di sana," ujar Muddai, saat konfrensi pers di Kantor Komite Olahraga Indonesisa (KOI), Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Kedua mengenai keputusan wasit yang dinilai berat sebelah. Muddai menilai, kepemimpinan Prasetyo Hadi berpihak kepada tuan rumah. Pasalnya, dia mengatakan, banyak keputusan wasit yang dinilai kontroversial pada pertandingan kemarin.
"Kami juga keberatan atas tindakan wasit yang memberikan kartu kuning kepada beberapa pemain inti kami, tanpa sebelumnya ada peringatakan. Jadi pemain tidak bermain dengan lepas," sambung Muddai.
Terakhir, Muddai juga tidak terima dengan kekalahan yang diderita timnya dari PSIS Semarang tersebut. Dia menilai, tuan rumah mendapat kemenangan karena sejumlah keputusan wasit yang dinilai memberatkan tim tamu.
"Jadi sekali lagi, kami minta kepada LIB untuk mengkaji dan menelaah hasil pertandingan kemarin, dan kami keberatan dan kami tidak menerima hasil pertandingan kemarin," papar Muddai.
Akibat kekalahan ini, Sriwijaya turun ke posisi 15 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan 30 poin. Laskar Wong Kito hanya terpaut satu angka dari Perseru Serui yang menghuni zona degradasi.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
