
Pantau.com - Padamnya listrik hampir 8 jam mengakibatkan lumpuhnya berbagai aktivitas bisnis dan pelayanan publik. Ini sesuatu yang harus serius disikapi dan diantisipasi oleh pemerintah melalui Perusana Listrik Negara (PLN).
Ketergantungan dunia usaha dan pelayanan publik terhadap listrik sangatlah besar, pelayanan PLN harus dievakuasi secara serius dan mendesak karena PLN adalan milih Pemerintah. Kerugian pengusaha sangatlah besar dan berdampak pada banyaknya pesanan barang dan jasa yang tidak terlayani.
Dalam hal ini tentu Industri Kecil Menengah (IKM) sangat terpukul dengan pemadaman listrik yang cukup lama ini seperti industri : kuliner, konveksi, restoran, cafe, catering, transportasi online, SPBU, bengkel, meubel dan usaha lainnya.
Baca juga: PLN Upayakan Transmisi Listrik Bisa Tersalurkan Normal Malam Ini
Sedangkah pelayanan publik di Jakarta hampir lumpuh seperti MRT, Commuter Line, ATM, pelayanan pintu tol, jaringan komunikasi, pelayanan kesehatan dan lalu lintas dan lain lain.
"Kita agak sulit menghitung angka kerugian akan tetapi jika dilihat dari banyaknya sektor usaha dan pelayanan publik yang terimbas maka bisa mencapai triliunan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat dihubungi Pantau.com, Senin (5/8/2019).
Baca juga: PLN Rugi Rp90 M saat Pemadaman Listrik se-Jawa, Kompensasi Hak Pelanggan?
Sarman menggarisbawahi bahwa kejadian ini juga akan berdampak pada ketidakpercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia jika kondisi pelayanan energi listrik seperti ini. Ia mengharapkan, Menteri BUMN, Rini Soemarno juga melakukan evaluasi kinerja direksi PLN.
"Semoga menteri BUMN dapat megevalusi kejadian ini dan segera menata direksi PLN yang definitif untuk pelayanan yang lebih baik dan profesional," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni