Pantau.com - Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri enggan menanggapi data yang diberikan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal terkait angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dikalim mencapai 1 juta tenaga kerja sejak 2015-2018.
"Ya kamu kan tau Said Iqbal kayak gimana, (gimana) ya kan Said Iqbal, semua orang juga tau Said Iqbal, kalian tau sendiri, nilai sendiri lah," ujar Hanif saat ditemui di kantornya, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Namun Hanif juga belum mau mengungkapkan jumlah angka PHK yang terdata dari Kementerian Tenaga Kerja. "Nanti ada report khusus lah untuk itu," katanya.
Baca juga: Hati-hati! Nama Ibu Kandung Penting di Data Bankmu, Jangan Asal Sebut
Selain itu juga saat dikonfirmasi terkait sistem penggajian yang juga dikritisi oleh KSPI, Hanif berlalu dan mempertanyakan kritikan tersebut.
"Iqbal kok kamu kutip, itu serikat radio rusak," katanya sambil berlalu.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan hingga akhir tahun 2018 ini setidaknya satu juta pekerja telah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Baca juga: Penumpang di Merak Menurun, Amankah Gunakan Angkutan Kapal Saat Ini?
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi data yang diterima oleh KSPI sejak tahun 2015 lalu.
"Kalau ada klaim 10 juta kami tidak percaya kalau 1 juta-an fakta kami temui," ujarnya saat jumpa pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26 Desember 2018).
Pihaknya mencatat 4 gelombang PHK besar-besaran terjadi selama 4 tahun. Data tersebut terjadi di berbagai industri sejak Garmen, Tekstil, Ritel, keramik, Komponen Elektronik, Komponen Otomotif dan Sepatu.
- Penulis :
- Nani Suherni
