
Pantau.com - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai, tidak ada kebutuhan khusus Joko Widodo untuk menjadikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai calon wakil presidennya pada Pilpres 2019.
"Saya kira tak ada kebutuhan khusus Jokowi untuk menggandeng Moeldoko sebagai Cawapres. Dukungan dari kelompok militer tak lagi sepengaruh dahulu," kata Ray, di Jakarta, Senin (16/7/2018).
"Peta muslim atau non muslim ini telah terpola sejak lama. Dan hanya melahirkan dukungan tidak lebih dari 30 persen terhadap pesaing Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Sebut Muhaimin Salah Satu Kandidat Cawapres, NasDem: Kita Dukung Siapapun Pilihan Jokowi
Selebihnya, lanjut dia, Moeldoko bukan tokoh yang populer di tengah kepartaian. Selain itu, sisiran antara gerakan muslim dengan non-muslim belum dicover oleh mantan Panglima TNI itu.
"Moeldoko juga bukan figur yang sekalipun tidak membelah partai tapi juga bukan titik temu partai. Dalam bahasa lain bukan kandidat populer di kalangan partai," ucapnya.
Baca juga: Pengamat: Sikap 'Istimewa' Jokowi ke Cak Imin, Berpotensi Timbulkan Kecemburuan
Jokowi, tambah dia, membutuhkan figur cawapres professional, ahli dan independen yang membantunya dengan seksama untuk mewujudkan visi politiknya.
"Figur itu datangnya dari tokoh sipil, non partai dan kalangan profesional," kata Ray.
Sebelumnya nama Moeldoko disebut potensial menjadi calon Wakil Presiden pendamping Presiden Jokowi. Nama Moeldoko juga diperkirakan masuk dalam daftar lima nama cawapres yang sedang dipertimbangkan Jokowi.
- Penulis :
- Widji Ananta