Pantau.com - Produsen minuman yang satu ini pasti laku keras di Indonesia selama bulan Ramadan, dalam catatan minggu ini, PepsiCo Inc mengalahkan estimasi Wall Street untuk penjualan dan laba pada hari Rabu (17/4/2019).
Didorong oleh permintaan yang lebih tinggi untuk makanan ringan, soda rendah gula dan minuman lainnya di pasar utama, mengirim sahamnya naik sekitar 2 persen sebelum menutupan.
Perusahaan minuman dan makanan dalam kemasan berada di bawah tekanan karena lebih banyak konsumen tertarik pada produk makanan dengan gula dan natrium rendah.
Baca juga: Lega sudah Nyoblos, Sri Mulyani Titip Pesan Nih Pak Capres
Untuk memenuhi tren ini, PepsiCo telah mengubah resep dan bahan-bahannya, sambil mengakuisisi perusahaan seperti Bare chips dan meluncurkan Pepsi Zero Sugar, air soda yang berbuih, dan teh es Pure Leaf.
Penjualan unit minumannya di Amerika Utara naik 2,15 persen, sementara divisi makanan ringan Frito-Lay tumbuh 5,5 persen.
Penjualan organik, metrik utama yang menunjukkan kesehatan merek warisan Pepsi dan menghapus dampak dari fluktuasi mata uang dan akuisisi, naik 5,2 persen, mencatat laju tercepat pertumbuhan kuartalan dalam lebih dari tiga tahun, kata perusahaan itu.
Baca juga: Sssttt... Investor Asing Siap Tancap Gas Pasca Pemilu 2019
Laba bersih yang diatribusikan kepada perusahaan naik menjadi USD1,41 miliar, atau USD1 per saham, untuk tiga bulan yang berakhir 23 Maret dari USD1,34 miliar, atau 94 sen per saham, setahun sebelumnya.
Tidak termasuk barang sekali pakai, perusahaan memperoleh 97 sen per saham.Pendapatan bersih naik 2,6 persen menjadi USD12,88 miliar. Analis mengharapkan laba 92 sen per saham dan pendapatan USD12,70 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv. Perusahaan juga mengulangi perkiraannya untuk 2019.
- Penulis :
- Nani Suherni
