Pantau.com - KPU telah menetapkan delapan nama panelis untuk debat pertama capres-cawapres pemilu 2019. Dari delapan orang tersebut, salah satunya ada nama mantan wakil Ketua KPK Bambang Widjoyanto.
Menurut Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus posisi Bambang sebagai panelis perlu ada pertimbangan serius.
Baca juga: Ira Koesno dan Imam Priyono Jadi Moderator Debat Pilpres 2019 Pertama
"Ada catatan-catatan yang membuat kehadiran Bambang, alih-alih memudahkan proses penyelenggaraan debat pertama malah akan menimbulkan debat lain yang saya kira merugikan debat itu sendiri," katanya ditemui dikawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Desember 2018.
Lucius menjelaskan, kehadiran Bambang sebagai panelis dinilai tidak netral. Sebab Bambang pernah menjadi tim sukses paslon Anies Baswedan - Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2016.
Selain itu, Bambang juga pernah tersandung kasus hukum dengan Bareskrim Polri karena menjadi tersangka dalam sengketa Pilkada Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah pada tahun 2015.
"Walau pun sampai sekarang belum jelas juga kasusnya. Catatan-catatan ini membuat dia secara personal untuk kemudian dia dipilih sebagai salah satu panelis. Jadi itu yang membuat energi kita habis untuk mengulas orang-orang yang tidak clear seperti itu," katanya.
Diketahui sebelumnya selain Bambang Widjoyanto, KPU telah menunjukan nama lainnya sebagai panelis. Di antaranya, pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, mantan MA Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara Bivitri Susanti, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, dan ahli hukum tata negara Margarito Kamis.
Baca juga: Demokrat Patah Hati Usai Ira Koesno Ditunjuk Pimpin Debat Pilpres Pertama
Masih ada satu nama lagi yang telah ditunjuk KPU yakni dari unsur pimpinan KPK. Namun saat ini masih dalam konfirmasi.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
