Pantau.com - Pengamat politik Madjid Politika Yandi Hermawandi mengatakan pertemuan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan para petinggi PKS, Senin malam, 30 Juli 2018 layaknya cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Pertemuan itu, kata Yandi merupakan salah satu upaya merajut kembali hubungan kedua partai tersebut, seperti 2004 hingga 2014, sekaligus memastikan keutuhan koalisi.
Baca juga: Soal Cawapres, PKS dan Demokrat Sepakat Serahkan ke Prabowo
Bagi Demokrat dan PKS pertemuan SBY dan Presiden PKS itu bisa dibilang sebagai penjajakan lembar kisah baru kedua partai dalam berkoalisi.
"Demokrat dan PKS pernah berkoalisi sejak Pilpres 2004 hingga 2014. Ini seperti rekindling old flames, cinta lama bersemi kembali," kata Yandi di Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018.
Menurutnya, SBY sebagai tokoh yang memiliki kepemimpinan berkharisma di Demokrat menunjukkan suatu tindakan penghormatan pada PKS sebagai parpol utama dan penting dalam koalisi oposisi.
"Dia ingin menunjukkan bahwa kehadiran Demokrat di koalisi oposisi bukan sedang ingin memecahbelah atau sekadar politik dagang sapi, terutama untuk menaikkan AHY sebagai cawapres," katanya.
Baca juga: Pengamat: Walau Demokrat Gabung, Prabowo Tetap Membutuhkan PKS dan PAN
Selain itu, hasil dari pertemuan tersebut menampakkan para elite parpol koalisi Prabowo bersepakat berperan sebagai king maker daripada mengejar cawapres Prabowo.
Seperti ditunjukkan oleh PKS, lanjut dia, meskipun Salim Aljufrie didaulat sebagai cawapres Prabowo oleh ijtima ulama GNPF, Presiden PKS masih membuka peluang calon lain untuk menjadi cawapres.
"Tentu saja dengan catatan PKS nantinya diberikan peran yang lebih besar dibanding parpol lain ketika koalisi ini menjadi pemenang pada Pilpres 2019," katanya.
- Penulis :
- Adryan N
