HOME  ⁄  Internasional

PM Israel Benjamin Netanyahu Didakwa Melakukan Korupsi

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

PM Israel Benjamin Netanyahu Didakwa Melakukan Korupsi

Pantau.com - Jaksa Agung Israel mengatakan akan mengenakan tuduhan korupsi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, karena menerima hadiah mahal dari berbagai sumber termasuk dari pengusaha Australia James Packer.

Tindakan itu untuk pertama kalinya seorang perdana menteri Israel yang sedang memerintah dikenai tuduhan pidana, terjadi hanya enam minggu sebelum pemilihan umum. Ini membuat prospek terpilihnya kembali Benjamin Netanyahu menjadi tidak menentu.

Melansir ABC News, Jumat (1/3/2019), Netanyahu dituduh menerima hadiah senilai $AUD 372 ribu atau sekitar Rp3,75 miliar dari sejumlah pengusaha kaya dan memberikan hadiah agar mendapatkan pemberitaan yang bagus dari surat kabar dan sebuah situs.

Tetapi, ia telah membantah melakukan kesalahan dalam tiga penyelidikan korupsi yang sudah berlangsung lama terhadapnya.

Baca juga: PM Netanyahu Diam-diam Temui Menlu Maroko, Ada Apa?

Dalam salah satu kasus, Kasus 1000, Netanyahu dituduh menerima hadiah termasuk minuman sampanye, dan cerutu dari Arnon Milchan, seorang produser Hollywood yang juga seorang warga Israel dan juga dari pengusaha Australia James Packer.

Netanyahu (69) bisa dikenai hukuman maksimal 10 tahun penjara bila terbukti menerima suap, dan maksimal hukuman penjara tiga tahun karena penipuan dan melanggar sumpah jabatan.

Dalam pernyataannya yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan, dia adalah korban persekongkolan politik.

"Tidak ada sama sekali dalam tuduhan-tuduhan ini. Seluruh tuduhan ini akan runtuh nantinya. Tekanan dari kiri sudah bekerja," kata Netanyahu.

Netanyahu mengatakan, dia tidak bermaksud mengundurkan diri, dan berjanji akan terus menjadi perdana menteri untuk bertahun-tahun lagi.

Baca juga: Sambangi Rusia, Netanyahu Bahas Konflik Suriah dengan Putin

Menurut pernyataan dari Kementerian Kehakiman Israel, dakwaan resmi, berupa tuduhan penyuapan, penggelapan dan pelanggaran kepercayaan akan tergantung pada pertemuan Netanyahu dengan Jaksa Agung Israel.

Dalam pertemuan yang mungkin akan dilaksanakan setelah pemilu tanggal 9 April tersebut, Netanyahu akan berusaha untuk membujuk Jaksa Agung Avichai Mandelblit untuk tidak mengenakan tuduhan.

Bulan Desember lalu, polisi Israel menyarankan agar Netanyahu dikenai tuduhan resmi atas penyuapan, penggelapan, dan pelanggaran kepercayaan tersebut, dan sekarang tergantung kepada Jaksa Agung Mandelblit akan akan secara resmi melakukannya.

Penulis :
Noor Pratiwi