Pantau.com - Polri menggandeng pihak perbankan untuk membongkar lembaga donasi yang digunakan oleh jaringan terorisme. Nantinya, pihak perbankan akan memblokir dan menyita dana milik sejumlah lembaga amal abal-abal itu.
Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tim Densus 88 antiteror telah memberikan data sejumlah lembaga amal yang dimanfaatkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daullah (JAD)."Data nama-nama lembaga donasi amal-nya sudah diserahkan ke PPATK untuk ditelusuri, lalu kami akan bekerja sama dengan bank di Indonesia untuk memblokir agar aliran dana itu tidak digunakan untuk aksi teror," ucap Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Densus 88 Ringkus Pengendali Keuangan Kelompok Teroris JAD
Dalam proses pencarian dana dengan memanfaatkan lembaga amal, sambung Dedi, kelompok teroris itu menggunakan cara dengan berpura-pura dari setiap uang yang dikumpulkan itu akan digunakan untuk aksi sosial.
Dedi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memilih lembaga amal yang terpercaya untuk menyumbangkan dana.
"Nanti kami akan berikan literasi digital ke publik agar tidak mudah percaya. Masyarakat itu harus betul-betul mampu melakukan konfirmasi dan klarifikasi jika ada lembaga donasi amal lewat media sosial," tegas Dedi.
Baca juga: Densus 88 Ringkus Pengendali Keuangan Kelompok Teroris JAD
Untuk diketahui, PPATK menemukan perubahan pola pengumpulan dana oleh para teroris. Sebelumnya para teroris mengumpulkan dana melalui tindakan kekerasan berupa perampokan dan perampasan.
Namun saat ini mereka menghimpun dana melalui perorangan maupun lembaga masyarakat.
- Penulis :
- Kontributor RZK
