Pantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan sejak tahun 1998. Presiden Jokowi menuturkan, pada rezim orde baru, skor IPK Indonesia berada pada posisi terendah di antara negara ASEAN.
Hingga saat ini IPK Indonesia telah mencapai skor 37, di bawah Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Baca juga: Alpha: Koruptor Sebaiknya Dihukum Mati
"Saya kira bagus ya kalau kita lihat dari tahun 98 sampai 2018, loncatannya saya kira, peningkatannya signifikan. Dari sebelumnya kita di ASEAN saja terjelek sekarang sudah naik jadi pada IPK pada angka 37, itu patut kita syukuri," kata Jokowi saat membuka acara Hari Antikorupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Berdasarkan kenaikan tersebut, Jokowi menepis pernyataan mengenai kondisi korupsi di Indonesia seperti kanker stadium 4. Diketahui pernyataan itu pernah disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Perayaan Hari Antikorupsi Sedunia 2018
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tak menampik banyak yang tetap harus diperbaiki dari proses pemberantasan korupsi.
"Jadi jangan sampai ada menyampaikan bahwa korupsi kita stadium 4, gak ada. Kenaikan seperti itu patut disyukuri, bagus sekali saya kira. Memang banyak yang harus kita perbaiki. Tapi ada perbaikan seperti itu juga kita tidak boleh menutup mata," pungkas Jokowi.
- Penulis :
- Adryan N
