
Pantau.com - Kementerian Luar Negeri Turki memperingatkan warganya yang melakukan perjalanan ke Prancis sehubungan dengan protes rusuh yang berlangsung di Paris dan di seluruh negara Eropa tersebut pada Minggu (2 Desember 2018).
Peringatan yang disiarkan di lewat laman resmi menyarankan warga Turki yang tinggal di Prancis dan akan bepergian ke negara Eropa tersebut agar menghindari daerah demonstrasi dan tidak berada di tempat yang dapat membahayakan keselamatan mereka.
Kementerian juga meminta warga negara Turki agar berhati-hari saat bepergian ke Prancis untuk tetap mengikuti berita lokal, mengikuti peringatan lebih lanjut dari Pemerintah Prancis, kementerian serta kedutaan besar Turki di Paris.
Baca juga: Protes BBM di Paris Rusuh, Presiden Macron Gelar Rapat Darurat
Ribuan demonstran rompi kuning telah berkumpul di Paris dan beberapa kota besar selama dua pekan terakhir untuk memprotes pajak bahan bakar kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron. Demonstran yang biasanya hidup di daerah pedesaan karena harga sewa yang tinggi di pusat kota, telah menuntut Macron agar mengurangi pajak bahan bakar dan membuat pengaturan ekonomi yang akan meringankan hidup mereka.
Polisi Prancis pada Sabtu (1 Desember 2018) menyerang demonstran di seluruh Champs-Elysees Street, yang terkenal, di Ibu Kota Prancis, Paris, dengan menggunakan gas air mata dan mobil penyemprot air.
Demonstran menyerukan pengunduran diri Macron dan menyemprotkan slogan yang menyerang Macron di tembok. Sebagian demonstran berusaha menerobos penghalang keamanan ke Elysee Palace tapi polisi menghalangi mereka dengan menggunakan gas air mata, kata Kantor Berita Anado.
Menurut Pemerintah Prancis, sebanyak 5.500 pemrotes berpawai di jalan-jalan di Paris. Akibat demonstrasi besar-besaran itu juga beberapa jalan-jalan di kota besar ditutup untuk lalu lintas.
Baca juga: Macron: Gerakan Rompi Kuning Penyebab Demonstrasi Besar-besaran
Sejauh ini, dua orang telah tewas dan 890 orang cedera, sementara 158 di antara mereka merupakan petugas keamanan, serta 1.081 orang telah ditahan dan sembilan pemrotes dijatuhi hukuman penjara selama empat bulan berkaitan dengan demonstrasi selama lebih dari dua pekan.
Presiden Prancis tersebut memperingatkan bahwa pelaku kerusuhan dalam protes yang berlangsung di Paris akan dihukum. Menurut survei yang dilakukan, 84 persen warga negara Prancis mendukung aksi protes yang dilakukan oleh kelompok rompi kuning, kebanyakan dari kelompok kelas menengah. Di Prancis, harga bahan bakar telah meningkat sampai lebih dari 20 persen dalam satu tahun belakangan ini.
- Penulis :
- Noor Pratiwi