Pantau.com - Para ahli Swiss mengatakan sekitar 1.400.000 meter kubik es telah mencair dalam satu tahun akibat gelombang panas musim panas.
Seperti dilansir Metro, Rabu (24/10/2018), Akedemi Ilmu Pengetahuan Swiss juga mengklaim bahwa gletser di Swiss telah kehilangan seperlima es dalam 10 tahun akibat pemanasan global.
Dengan mencairnya es ini mengakibatkan seluruh permukaan Swiss dapat ditutup dengan lapisan air setinggi 25 sentimeter, kata Akademi Swiss.
Baca juga: Wow, Ada Suara Alami dari Dinding Es di Antartika yang Direkam Ilmuwan
Para ilmuan mengatakan, peristiwa ini akan bertambah buruk karena tidak ada catatan mengenai turunnya salju pada bulan April dan Mei yang membantu melindungi gletser. Fenomena ini merupakan peristiwa terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Gletser yang terletak di selatan dan barat Valais turun salju hingga 70 persen, lebih banyak dari biasanya sebelum mencairnya gletser. Meskipun demikian, gletser tidak bisa menahan gelombang panas musim panas yang terjadi di Eropa yang menghilangkan 1,5 hingga 2 meter ketebalan es.
Baca juga: Pertama Kali Terekam Kamera, 'Monster Ayam Tanpa Kepala' di Samudera Selatan
Menurut Kantor Meteorologi dan Klimatologi Pemerintah Pusat, bulan Juni dan Agustus tahun ini merupakan tahun ketiga terpanas setelah tahun 2003 san 2015, dan periode dari Mei hingga September merupakan periode terpanas.
Secara keseluruhan, gletser Swiss tidak bisa diselamatkan dari proses mencairnya gletser karena mereka telah kehilangan banyak es dibandingkan munculnya es baru.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
