
Pantau.com - Seorang remaja bernama Bianca Devins dibunuh pada Minggu 14 Juli 2019, pagi waktu setempat, lalu foto mayatnya beredar di dunia maya melalui Instagram.
Baca juga: Taati Perintah Dewa, Pria Ini Sudah 60 Tahun Tak Keramasrnrn
Baca juga: Taati Perintah Dewa, Pria Ini Sudah 60 Tahun Tak Keramas
Polisi menemukan pengguna Instagram, seorang remaja 17 tahun, di dalam mobil di Utica, New York, bersama pria lainnya yang mengalami cedera berat, yang diidentifikasi sebagai Brandon Andrew Clark (21).
Clark dan Devins, yang punya akun Instagram bernama @escty, bertemu di media sosial itu dua bulan lalu sebelum melakukan kopi darat. Dilansir ABC, mereka bahkan sudah bertemu keluarga masing-masing.
Namun pada Minggu waktu setempat, Clark dikabarkan mengunggah foto tubuh Devins yang tidak bernyawa di akun Instagram dengan tulisan 'Maafkan aku Bianca'. Dia juga diyakini mengunggah foto pembunuhan itu di platform Discord untuk game.
Netizen yang melihat unggahan tersebut mulai menghubungi polisi, sebelum Clarke menelepon 911 untuk menyerahkan diri. Dia didakwa dengan pembunuhan tingkat kedua.
Foto mayat Devins yang penuh darah masih ada di akun Instagram Clarks yang bisa dilihat netizen pada Minggu malam. Unggahan itu hanya dilindungi dengan filter konten sensitif yang mengaburkan foto tapi tetap menyediakan pilihan untuk melihat versi yang jelas.
Instagram baru menghapus akun Clarks pada Senin 15 Juli 2019, dan mulai meniadakan foto-foto yang sudah diunggah ulang oleh akun lain, namun respons lambat itu menuai kritik tajam.
Ketika kasus itu merebak dan tagar #ripbianca mulai jadi tren di Twitter, netizen mulai mencari foto itu di dunia maya, meski banyak yang menyerukan untuk tidak melihat atau mengunggah ulang foto tersebut.
Juru bicara Instagram mengatakan mereka turut berduka atas kejadian tragis itu.
"Kami melakukan semaksimal mungkin untuk menghapus konten itu dari platform," kata juru bicara dalam keterangan pers.
Namun ini bukan pertama kalinya platform milik Facebook itu gagal menghapus foto dan video serupa dalam waktu singkat.
Baca juga: Rumah 'The Conjuring' akan Dijadikan Lokasi Wisata Horor untuk Umum
Tahun ini, Facebook dikritik karena lambat menghapus tampilan mengerikan dari penembakan di Christchurch.
rn- Penulis :
- Gilang