Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Turki Desak PBB Turun Tangan Usut Kematian Jamal Khashoggi

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Turki Desak PBB Turun Tangan Usut Kematian Jamal Khashoggi

Pantau.com - Turki bakal meminta meminta Perserikatan Bangsa-bangsa secara resmi melakukan penyelidikan soal kematian wartwan The Washington Post Jamal Khashoggi,  jika kerja sama dengan Arab Saudi menghadapi jalan buntu.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Menurutnya, Turki tidak sepenuhnya puas komunikasi yang telah dijalankan dengan pihak Saudi

Baca juga: 'Kangkangi' Temuan CIA Soal Khashoggi, Trump Malah Ucap Janji Setia untuk Saudi

Ketika berbicara kepada para wartawan di Washington setelah melakukan pertemuan dengan Menlu AS Mike Pompeo, Cavusoglu mengatakan Turki telah memberikan informasi terakhir soal pembunuhan Khashoggi kepada Amerika Serikat.

"Sampai saat ini, kami telah menerima tawaran Arab Saudi untuk bekerja sama dengan kami tanpa keraguan. Tapi jika melihat kerja sama yang ada sekarang, karena kami tidak bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, kerja sama ini tidak sesuai dengan tingkat yang kami inginkan," kata Cavusoglu.

"Kalau sampai ada kebuntuan dan penyelidikan hanya berjalan sejauh ini atau kalau tidak ada kerja sama secara penuh, maka kami mungkin akan mengajukan agar penyelidikan internasional digelar," katanya.

Cavusoglu mengatakan dirinya telah membahas masalah itu bersama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Khashoggi, penulis kolom Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat dan pengkritik pemerintahan Saudi --yang dikendalikan oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, dibunuh pada Oktober di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Baca juga: Prancis Jatuhkan Sanksi untuk Arab Saudi Soal Kematian Khashoggi

Saudi mengatakan, Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi ketika perundingan untuk meyakinkannya agar kembali ke Arab Saudi gagal. Kejaksaan Saudi mengatakan pihaknya akan mengupayakan hukuman mati bagi lima tersangka dalam kasus itu.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pembunuhan itu terjadi atas perintah pejabat tingkat tinggi dari Saudi. Namun, Arab Saudi sendiri telah membantah bahwa Pangeran memerintahkan agar Khashoggi dibunuh.

Cavusoglu juga mengatakan bahwa ia dan Erdogan telah mendengarkan rekaman pembunuhan Khashoggi. "Sangat memuakkan. Kalau Anda mendengarkan (rekaman, red) itu, Anda akan tahu bahwa itu adalah pembunuhan terencana," katanya.

Penulis :
Widji Ananta