Pantau - Perekonomian Jepang mengalami penyusutan pertama kalinya dalam kuartal keempat (Q4) lantaran inflasi yang lemah hingga gelombang Covid-19.
Produk domestik bruto (PDB) Jepang disesuaikan secara musiman sehingga mengalami penyusutan sebesar 0,3 persen dari kuartal sebelumnya. Artinya, penurunan tahun ini mencapai 1,2 persen, menurut data awal kantor kabinet Jepang.
Baca juga: Inflasi Kota Bogor di Urutan Ketiga Tingkat Provinsi
"Ketika yen jatuh secepat ini, perusahaan menghadapi situasi sulit karena mereka terkena biaya impor bahan yang lebih tinggi sementara mereka tidak dapat dengan mudah membebankan biaya ekspor ketika ekonomi luar negeri melambat," ujar Harumi Taguchi, ekonom utama di Global Market intelligence, dilansir UPI Selasa (15/11/2022).
Sementara itu pada Oktober 2022, Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida mengusulkan sebuah rencana, yakni membuat paket stimulus ekonomi mencakup bantuan untuk mengurangi biaya energi dan pemerian uang tunai kepada pengasuh anak.
Proposal itu muncul setelah belanja konsumen menurun karena gelombang Covid-19 pada musim panas. Sedangkan para ahli ekonomi memiliki sifat optimis kepada kuartal keempat, dengan pariwisata diperkirakan akan pulih karena pembatasan Covid-19 telah berkurang. [Laporan: Kaorie Zeto Hapki]
Baca juga: Mendagri Sampaikan 10 Solusi Pengendalian Inflasi
Produk domestik bruto (PDB) Jepang disesuaikan secara musiman sehingga mengalami penyusutan sebesar 0,3 persen dari kuartal sebelumnya. Artinya, penurunan tahun ini mencapai 1,2 persen, menurut data awal kantor kabinet Jepang.
Baca juga: Inflasi Kota Bogor di Urutan Ketiga Tingkat Provinsi
"Ketika yen jatuh secepat ini, perusahaan menghadapi situasi sulit karena mereka terkena biaya impor bahan yang lebih tinggi sementara mereka tidak dapat dengan mudah membebankan biaya ekspor ketika ekonomi luar negeri melambat," ujar Harumi Taguchi, ekonom utama di Global Market intelligence, dilansir UPI Selasa (15/11/2022).
Sementara itu pada Oktober 2022, Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida mengusulkan sebuah rencana, yakni membuat paket stimulus ekonomi mencakup bantuan untuk mengurangi biaya energi dan pemerian uang tunai kepada pengasuh anak.
Proposal itu muncul setelah belanja konsumen menurun karena gelombang Covid-19 pada musim panas. Sedangkan para ahli ekonomi memiliki sifat optimis kepada kuartal keempat, dengan pariwisata diperkirakan akan pulih karena pembatasan Covid-19 telah berkurang. [Laporan: Kaorie Zeto Hapki]
Baca juga: Mendagri Sampaikan 10 Solusi Pengendalian Inflasi
- Penulis :
- khaliedmalvino
