Pantau - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) enggan mengembalikan penerapan work from home (WFH) dalam upaya menangani masalah polusi udara di Jakarta.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengemukakan, tidak semua perusahaan swasta bisa menerapkan WFH.
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah mengkaji ulang mengenai kebijakan penerapan WFH di sektor swasta untuk mengatasi masalah polusi udara.
“Kalau mengenai WFH, kami memohon perhatian pemerintah tidak hanya melihat dari sektor mengenai mobilitas kendaraan,” ujar Shinta, Kamis (24/8/2023).
Shinta menilai, masalah polusi udara di Jakarta tidak semata-mata disebabkan dari asap knalpot kendaraan bermotor dan pabrik industri.
Ia menyebut, salah satu faktor lain penyebab polusi udara adalah dari gas karbon yang disebabkan oleh sampah.
“Kita bicara sampah banyak macam-macam yang menimbulkan polusi, jadi bukan semata-mata dari satu faktor, yaitu kendaraan,” lanjutnya.
Meski begitu, Shinta mengapresiasi upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dengan penerapan WFH di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ia berpendapat, penerapan WFH hanyalah sebagai solusi jangka pendek. Ia mendorong adanya solusi jangka panjang berupa transisi energi dari batubara.
“Kalau kita lihat, batubara menjadi sumber yang paling besar. Maka, Indonesia harus mentransisikan energi untuk mempercepat mempensiunkan dini dari penggunaan batubara,” tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
