
Pantau.com - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 75 poin menjadi Rp15.139 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.064 per dolar AS. Sementara data bloomberg menunjukan rupiah berada di posisi Rp15.150 per dolar AS.
"Dolar AS bergerak menguat terhadap beberapa mata uang kuat dunia, termasuk rupiah seirng data tenaga kerja di Amerika Serikat yang naik," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, Kamis (4/10/2018).
Ia mengemukakan penyerapan tenaga kerja di sektor swasta Amerika Serikat naik menjadi 230 ribu pekerja pada September, lebih tinggi dibandingkan Agustus yang sebanyak 168 ribu.
"Angka itu juga lebih tinggi dari ekspektasi ekonom sebesar 185 ribu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari lalu," katanya.
Baca juga: Rupiah Rp15.000 Jadi Babak Baru, Rizal Ramli Minta Pemerintah Waspada
Ia menambahkan harga minyak mentah dunia yang kembali naik ke level 76 dolar AS per barel kemungkinan juga turut membebani pergerakan rupiah.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan kenaikan harga minyak mentah dapat memengaruhi kinerja defisit neraca berjalan berpotensi meningkat.
"Sentimen eksternal memengaruhi kebijakan investasi pelaku pasar di dalam negeri, diharapkan ada kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan upaya menstabilkan nilai tukar rupiah sehingga tidak tertekan lebih dalam," ungkapnya.
- Penulis :
- Nani Suherni