Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah memberikan tanggapannya mengenai rencana penerapan skema tarif untuk LRT Jabodebek.
Masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek yang sedang berlaku saat ini akan berakhir pada 29 Februari 2024 mendatang.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menjelaskan bahwa penetapan tarif untuk moda transportasi ini berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami takkan melangkahi keputusan dari Kemenhub," ujar Mahendro dalam konfirmasinya pada Senin (26/2/2024).
Mahendro menegaskan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga turut dilibatkan dalam perencanaan penetapan skema tarif baru untuk LRT Jabodebek.
Pihaknya sedang melakukan koordinasi intensif dengan Kemenhub dan para pemangku kepentingan terkait untuk menganalisis dan mengevaluasi skema tarif yang akan berlaku pada bulan Maret mendatang.
Sebagai informasi tambahan, saat ini skema tarif LRT Jabodebek menggunakan skema tarif dinamis atau dynamic pricing yang telah diberlakukan sejak 1 Desember 2023. Skema ini membedakan tarif berdasarkan jam sibuk (peak hour) dan jam nonsibuk (off peak hour).
Tarif pada hari kerja (Senin-Jumat) selama jam sibuk adalah Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dan maksimal Rp20.000. Sedangkan pada jam nonsibuk, tarifnya adalah Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dengan maksimal Rp10.000.
Waktu jam nonsibuk pada hari kerja ditetapkan pada awal jam operasional hingga pukul 05.59, kemudian pukul 09.00-15.59, serta pukul 19.00 hingga akhir jam operasional LRT.
Tarif pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional adalah Rp3.000 untuk 1 kilometer pertama dengan maksimal Rp10.000.
- Penulis :
- Aditya Andreas
