Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekonom Sebut Prabowo Kemungkinan Bakal Turunkan Anggaran Makan Gratis

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Ekonom Sebut Prabowo Kemungkinan Bakal Turunkan Anggaran Makan Gratis
Foto: Program makan gratis untuk anak-anak yang akan diterapkan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pantau - Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan mengungkapkan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan penurunan anggaran untuk program makan bergizi gratis. 

Sebelumnya, Prabowo menetapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini, namun kini ada kemungkinan anggaran tersebut akan dikurangi.

Dalam acara Market Outlook 2024 pada Selasa (16/7/2024), Heriyanto menjelaskan bahwa diskusi mengenai alokasi anggaran tersebut sudah dilakukan dengan Prabowo. 

"Angka Rp71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, nggak begitu. Mereka sudah agree on that," kata Heriyanto.

Yang mengejutkan, menurut Heriyanto, adalah adanya keinginan dari Prabowo untuk menurunkan anggaran makan bergizi gratis. 

"Yang menarik buat saya, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin, lebih hemat dari Rp15.000," ujarnya.

Ia mengungkapkan, program makan bergizi gratis yang awalnya dipatok sekitar Rp15.000 per porsi, namun kemungkinan besar akan diturunkan menjadi Rp9.000 atau bahkan Rp7.500 per porsi. 

Keputusan ini, menurutnya, didasari oleh keinginan Prabowo agar program ini dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

"Mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat," terang Heriyanto.

Heriyanto menambahkan, pemikiran Prabowo adalah mendorong program ini dalam keterbatasan anggaran yang ada, tanpa meningkatkan total anggaran secara signifikan. 

"Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp71 triliun," tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas