
Pantau - Di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7/2024) ditutup merosot.
Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah turun 35 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.250 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.215 per dolar AS.
Baca juga: Antisipasi Pasar atas Data Pertumbuhan Ekonomi AS Bikin Rupiah Keok
"Pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
S&P Global US Manufacturing PMI pada Juli 2024 secara mengejutkan turun menjadi 49,5 dari 51,6, yang mengindikasikan adanya kontraksi dalam aktivitas manufaktur. Penjualan rumah baru AS juga turun menjadi 617 ribu dari 621 ribu.
Baca juga: Penantian Investor atas Rilis Data Ekonomi AS Bikin Rupiah Tertekan
Kedua data tersebut memberikan sinyal melemahnya kondisi perekonomian AS. Selain itu, lemahnya laporan pendapatan perusahaan AS mendorong investor menjauh dari aset-aset berisiko.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke level Rp16.268 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.224 per dolar AS.
Baca juga: Optimisme Presiden Terpilih Prabowo Tempatkan Rupiah di Zona Hijau
- Penulis :
- Ahmad Munjin