
Pantau - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2025 mencapai USD 427,5 miliar atau setara Rp 6.995,87 triliun (dengan kurs Rp 16.364 per dolar AS), yang menunjukkan kenaikan tahunan (yoy) sebesar 5,1 persen.
Posisi ULN Indonesia pada awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2024, yang tercatat sebesar USD 424,8 miliar atau Rp 6.885 triliun, dengan pertumbuhan tahunan (yoy) sebesar 4,2 persen. Dengan demikian, ULN Indonesia bertambah sekitar Rp 110,87 triliun dalam sebulan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.885 T di Akhir 2024
Ia menegaskan bahwa ULN pemerintah tetap terkendali, dengan posisi mencapai USD 204,8 miliar pada Januari 2025, meningkat 5,3 persen (yoy) dibandingkan dengan 3,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Ramdan menambahkan bahwa peningkatan ULN tersebut didorong oleh masuknya modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) internasional, seiring dengan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Ia juga menjelaskan bahwa ULN pemerintah dikelola dengan hati-hati untuk mendukung belanja prioritas, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, konstruksi, dan jaminan sosial.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp6.947 Triliun di November 2024
Meskipun demikian, ULN swasta mengalami penurunan. Pada Januari 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD 194,4 miliar, dengan kontraksi pertumbuhan tahunan (yoy) yang tetap sebesar 1,7 persen, sama seperti bulan sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi pada ULN lembaga keuangan yang mencapai 2,3 persen (yoy).
Ramdan menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan adalah penyumbang terbesar ULN swasta, dengan total pangsa mencapai 79,4 persen.
ULN swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang yang mencakup 76,6 persen dari total ULN swasta.
Baca juga: BI Catat Utang Luar Negeri RI US$ 427,8 M di Kuartal III 2024
Ramdan memastikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3 persen pada Januari 2025, dibandingkan dengan 30,5 persen pada Desember 2024.
ULN Indonesia juga didominasi oleh utang jangka panjang, yang mencapai 84,7 persen dari total ULN.
Untuk menjaga kesehatan struktur ULN, Ramdan menambahkan bahwa Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.
Ia juga menyatakan bahwa ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan meminimalkan risiko yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Bertambah, Tembus US$ 425,1 Miliar di Agustus 2024
- Penulis :
- Wulandari Pramesti
- Editor :
- Wulandari Pramesti