HOME  ⁄  Ekonomi

Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp6.947 Triliun di November 2024

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp6.947 Triliun di November 2024
Foto: Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp6.947 Triliun di November 2024

Pantau - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan Utang Luar Negeri ULN Indonesia pada November 2024 melambat. Posisi ULN tercatat sebesar USD 424,1 miliar atau sekitar Rp 6.947 triliun kurs Rp 16.383.

Angka tersebut tumbuh sebesar 5,4 persen secara tahunan year on year/yoy, dan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2024 sebesar 7,7 persen yoy.

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan penurunan ULN swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.

Baca juga: Capai Rp6.589,7 Triliun, BI Klaim Utang Luar Negeri Mei 2024 Tetap Terkendali

Secara rinci, Denny menjelaskan ULN pemerintah tercatat sebesar USD 203 miliar atau sekitar Rp 3.327 triliun pada November 2024, atau tumbuh 5,4 persen yoy. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2024 yang mencapai 8,6 persen yoy.

"Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara SBN internasional dan penarikan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah," jelas Denny.

Menurut dia, ULN pemerintah digunakan untuk mendukung belanja prioritas, seperti Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20,9 persen dari total ULN pemerintah, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 19,4 persen, Jasa Pendidikan 16,8 persen, Konstruksi 13,5 persen, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 9,0 persen.

Baca juga: BI Laporkan Cadangan Devisa Tergerus Jadi 136,2 Miliar Dolar AS pada April 2024

"ULN pemerintah tetap dikelola secara kredibel dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruhnya memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," kata dia.

Sementara itu, ULN swasta mengalami penurunan. Posisi ULN swasta pada November 2024 tercatat sebesar USD 194,6 miliar atau setara Rp 3.189 triliun dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen yoy. Penurunan tersebut lebih dalam dibandingkan kontraksi 1,4 persen yoy pada Oktober 2024.

Denny mengatakan, perkembangan ULN Swasta terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan nonfinancial corporations yang mencatat kontraksi 1,7 persen yoy.

Baca juga: Januari 2024, Utang Luar Negeri Susut Jadi 405,7 Miliar Dolar AS

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4 persen dari total ULN swasta.

Sebagian besar ULN swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa 76,1 persen.

Meski begitu, Denny menegaskan struktur ULN Indonesia tetap sehat dan dikelola dengan prinsip kehati-hatian.

Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto PDB yang terjaga sebesar 30,5 persen pada November 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.

Baca juga: Cadangan Devisa Februari 2024 Tercatat Tekor Jadi 144 Miliar Dolar AS

Bank Indonesia bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya.

Penulis :
Wulandari Pramesti
Editor :
Wulandari Pramesti