Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemendag Tekankan Pentingnya Digitalisasi untuk Perkuat Pengembangan Industri Modest Fashion

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Kemendag Tekankan Pentingnya Digitalisasi untuk Perkuat Pengembangan Industri Modest Fashion
Foto: Moga Simatupang saat hadir di Parade ke-8 Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, hari Jum’at (11/10). Sumber: Youtube/KementerianPerdaganganRI

Pantau - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang mengatakan bahwa kontribusi industri feshion menyubang lebih dari 18 persen dari total industri kreatif Indonesia terhadap produk domestik  bruto (PDB). Dengan perkembangan teknologi digital, industri modest fashion diharapkan semakin meningkat dan berkembang.

Demikian dikatakan Moga Simatupang saat hadir di Parade ke-8 Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di Hall 10 Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, hari Jum’at (11/10).

“Pada 2022, industri fesyen menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto  (PDB). Nilainya mencapai Rp220 triliun. Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan  masyarakat Indonesia, mulai dari sektor produksi, distribusi, hingga pemasaran,”ujar Moga.

Baca juga: Kemendag Gelar Konseling Bisnis Bersama Perwadag Perluas Akses Pasar Global

Moga optimistis industri modest fashion akan semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan devisa negara dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Gelaran JMFW 2025 menandai momentum penting bagi perkembangan industri  modest fashion Indonesia yang terus memberikan kontribusi terhadap  perdagangan dalam negeri dan ekonomi nasional.

Selain itu, Moga juga memberi perhatian penuh pada kemajuan dunia digital dan media sosial.

“Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fesyen tanah  air. Para  pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce,” ujar Moga.

Baca juga: Kemendag Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Peluang di Tengah Tantangan Sektor Sawit Indonesia

Menurutnya, industri fesyen di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi volume, tetapi juga dalam hal inovasi. Tren yang berkembang saat ini  menunjukkan adanya pergeseran ke arah produk-produk yang tidak  hanya  mengedepankan dari segi desain, tetapi juga produk yang mengutamakan  keberlanjutan dan etika produksi.

Selain itu, perkembangan teknologi digital seperti e-commerce dan media sosial telah membuka peluang baru bagi pelaku usaha modest fashion untuk memperluas pasar.

“Teknologi digital telah membuka pintu kesempatan baru bagi para desainer dan pelaku usaha modest fashion. Mereka kini dapat menjangkau konsumen dari berbagai penjuru dunia dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen global,”ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Moga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak   yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya JMFW 2025. Ia juga   mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung perkembangan industri ini.

“Mari kita bersama-sama membangun masa depan industri modest fashion  yang lebih  kuat, inklusif, danberkelanjutan demi kesejahteraan bangsa. JMFW 2025 adalah bukti dengan semangat dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,”pungkasnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat