
Pantau - Ketegangan Israel dan Iran yang berpotensi meningkatkan tensi di Timur Tengah menjadi tekanan negatif bagi nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Senin (28/10/2024).
Pada awal perdagangan Senin, rupiah tergelincir 72 poin atau 0,46 persen menjadi Rp15.719 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya sebesar Rp15.647 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat, menyusul serangan balasan Israel ke Iran memicu kekuatiran eskalasi situasi di Timur Tengah.
Demikian kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Sentimen Aktivitas Bisnis AS yang Membaik Rugikan Rupiah
Lukman memprediksi rupiah berada di rentang Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.
"Tidak ada data ekonomi dari domestik, namun Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan intervensi," ujarnya.
Untuk mendukung penguatan rupiah ke depan, Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan melakukan triple intervensi, yakni intervensi di pasar surat berharga sekuritas valas, rupiah, dan sukuk.
Baca juga: Pasar Tenaga Kerja AS yang Menguat Paksa Rupiah Mengalah
- Penulis :
- Ahmad Munjin