Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Jadikan Kebijakan Tarif AS sebagai Momentum Revitalisasi Industri Nasional

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Indonesia Jadikan Kebijakan Tarif AS sebagai Momentum Revitalisasi Industri Nasional
Foto: Indonesia manfaatkan kebijakan tarif resiprokal AS untuk dorong kemandirian industri.

Pantau - Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menyatakan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk merevitalisasi industri nasional dan mengoptimalkan kekuatan dalam negeri.

Pernyataan tersebut disampaikan Aminuddin saat ditemui di sela acara Puncak Dharma Santi BUMN 2025 yang digelar di Jakarta pada Minggu, 13 April 2025.

Ia menilai bahwa kebijakan tarif tersebut menjadi tantangan baru yang mendorong Indonesia mempercepat transformasi industri dan meningkatkan daya saing BUMN secara agresif dan terukur di pasar global.

"Tantangan untuk kita lah, momentum untuk kita lebih revitalisasi industri, saya kira itu", ujar Aminuddin.

Meski tidak merinci dampak langsung kebijakan tersebut terhadap BUMN, Aminuddin menegaskan pentingnya membangun industri yang tangguh dan mandiri melalui langkah-langkah revitalisasi menyeluruh.

Prabowo Utus Delegasi, Harap Ada Jalan Tengah

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan kepada Presiden Donald Trump terkait pemberlakuan tarif impor balasan oleh Amerika Serikat, yakni tarif sebesar 32 persen untuk Indonesia dan 10 persen untuk negara-negara lainnya.

Dalam wawancara bersama tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor, pada Minggu, 6 April 2025, Presiden Prabowo menyatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan AS telah lama terjalin dengan baik.

"Saya ingin sampaikan, saya bilang: We respect United States. We have been good friends for many, many years, and we are willing, we always invite you to participate in our economy. Kita mohonlah ada perlakuan yang baik", kata Prabowo.

Untuk menindaklanjuti kebijakan tarif tersebut, Prabowo mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia untuk berunding langsung dengan Pemerintah AS di Washington.

"Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi untuk negosiasi", ujarnya.

Presiden Prabowo tetap optimistis akan tercapainya jalan tengah dalam perundingan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya Indonesia juga pernah menjalin kerja sama energi dengan AS, termasuk pembelian minyak dan gas.

"Is Indonesia willing to buy oil and gas from United States?" tanya pihak AS saat itu, dan Prabowo menjawab, "Yes why not!".

Namun ia juga menyoroti ketidakefisienan dalam sistem impor energi nasional yang kerap melibatkan banyak perantara.

"Jadi kita memang impor cukup banyak BBM (bahan bakar minyak) dari luar, dan gas. Saya periksa, saya cek banyak yang enggak jelas. Impornya dari mana? Lewat broker, broker, broker", ungkapnya.

Presiden pun menginstruksikan agar impor dilakukan langsung dan saling menguntungkan. "Langsung saja, Pertamina, kamu tentunya harus impor dari negara yang saling menguntungkan, entah Amerika Serikat, entah mana", tegasnya.

Kebijakan tarif resiprokal tersebut diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April 2025 dan berlaku mulai 5 April 2025 dengan tarif umum sebesar 10 persen bagi seluruh negara.

Namun, untuk Indonesia dan beberapa negara ASEAN, diberlakukan tarif khusus mulai 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB), dengan rincian tarif sebagai berikut:

  • Indonesia: 32 persen
  • Filipina: 17 persen
  • Singapura: 10 persen
  • Malaysia: 24 persen
  • Kamboja: 49 persen
  • Thailand: 36 persen
  • Vietnam: 46 persen
Penulis :
Pantau Community

Terpopuler