
Pantau - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) merupakan instrumen strategis dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi masyarakat desa, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan secara merata.
"KDMP adalah alat perjuangan ekonomi warga untuk meningkatkan kesejahteraan dan membawa mereka menuju kemakmuran. Untuk itu, perlu dukungan dan partisipasi penuh dari masyarakat", ungkap Budi saat kunjungan kerja ke Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.
Kunjungan dilakukan dalam rangka monitoring kesiapan peluncuran mock-up KDMP Desa Namang, yang menjadi bagian dari 103 koperasi percontohan yang akan diresmikan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025.
56 Koperasi di Bangka Tengah Siap Beroperasi, Potensi Lokal Jadi Andalan
Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie juga meresmikan sejumlah unit usaha koperasi di Desa Namang, meliputi pangkalan elpiji, gudang pupuk, toko sembako, apotek, dan layanan keuangan digital BRI Link.
Ia menyampaikan bahwa sebanyak 56 KDMP di Kabupaten Bangka Tengah telah dinyatakan siap beroperasi dan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan perekonomian masyarakat desa.
"Peran serta masyarakat sangat penting dalam memajukan KDMP. Di Desa Namang, misalnya, dari sekitar 3.000 penduduk, setidaknya 1.500 orang sebaiknya menjadi anggota koperasi", ujar Menkop.
Menurutnya, koperasi desa harus menjadi motor penggerak produktivitas masyarakat, dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang optimal tanpa mengabaikan kearifan lokal.
"Setiap desa di Indonesia memiliki karakteristik dan potensi berbeda. Di sinilah peran koperasi dalam menggali dan mengelola kekayaan alam desa sesuai dengan potensinya", jelasnya.
Sebagai contoh, ia menyoroti potensi Hutan Pelawan di Desa Namang yang memiliki nilai wisata dan hasil produksi madu lebah pelawan dengan cita rasa khas, yaitu pahit dan manis.
"Pengurus KDMP harus mampu memaksimalkan potensi Hutan Pelawan, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga sebagai hutan produksi yang menghasilkan madu. Ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat", tandasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf