Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sri Mulyani Paparkan RAPBN 2026: Pendapatan Naik, Defisit Turun

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sri Mulyani Paparkan RAPBN 2026: Pendapatan Naik, Defisit Turun
Foto: (Sumber: Jakarta, 15/08/2025 Kemenkeu – Rancangan APBN 2026 bekerja keras membangun bangsa. Postur RAPBN 2026 disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers tentang RAPBN dan Nota Keuangan di Jakarta pada Jumat (25/08).)

Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (15/08/2025).

Proyeksi Pendapatan dan Pajak

Pendapatan negara dalam RAPBN 2026 diproyeksikan mencapai Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Target penerimaan pajak dipatok sebesar Rp2.357,7 triliun, yang berarti harus tumbuh 13,5 persen.

"Untuk penerimaan pajak Rp2.357,7 triliun itu artinya harus tumbuh 13,5%. Itu cukup tinggi dan ambisius," ungkap Menkeu.

Penerimaan kepabeanan dan cukai ditaksir sebesar Rp334,3 triliun atau naik 7,7 persen, sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperkirakan turun 4,7 persen menjadi Rp455 triliun akibat berkurangnya dividen BUMN.

Belanja Negara dan Defisit

Belanja negara 2026 diproyeksikan tumbuh 7,3 persen dari outlook 2025 menjadi Rp3.786,5 triliun.

Belanja kementerian/lembaga naik 17,5 persen menjadi Rp1.498,3 triliun, sementara belanja non-KL mencapai Rp1.638,2 triliun atau meningkat 18 persen.

"Agenda prioritas Presiden, ketahanan pangan, energi, pendidikan bermutu, kesehatan berkualitas, pembangunan desa koperasi, pertahanan semesta dan percepatan investasi dan perdagangan global, itu semuanya sudah masuk di dalam APBN, kecuali yang tadi dilakukan oleh Danantara secara terpisah," jelas Menkeu.

Defisit RAPBN 2026 diperkirakan Rp638,8 triliun atau setara 2,48 persen dari PDB, turun 3,5 persen dibandingkan defisit tahun 2025.

Keseimbangan primer semakin mendekati nol dengan desain defisit primer Rp39,4 triliun pada tahun 2026.

"Kita akan terus menjaga agar APBN tetap bisa sehat," pungkas Menkeu.

Penulis :
Ahmad Yusuf