Pantau.com - Jim Yong Kim mengundurkan diri sebagai presiden Bank Dunia telah mengejutkan banyak pihak. Ia mundur tiga tahun lebih cepat sebelum masa jabatannya lengser pada 2022.
Dikutip The Guardian, Kim rupanya berencana bergabung dengan perusahaan swasta. Ia resmi hengkang dari World Bank per 1 Februari.
Organisasi yang bermarkas di Washington ini adalah salah satu donor terbesar bagi negara-negara berkembang dan, sementara banyak kebijakannya terbukti kontroversial, ia telah dikreditkan dengan mendukung proyek infrastruktur besar di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan sejak didirikan setelah perang dunia kedua.
Baca juga: Rupiah Kembali Sentuh Level Rp13.000-an, BI: Hasil Negosiasi
Keputusan Kim untuk berhenti dari sektor swasta digambarkan oleh sumber-sumber yang dekat dengan bank sebagai keputusan pribadi dan tiba-tiba yang mengejutkan para pemegang sahamnya serta 189 negara yang mendukung pekerjaannya.
"Merupakan kehormatan besar untuk melayani sebagai presiden lembaga luar biasa ini, penuh dengan orang-orang yang penuh semangat yang didedikasikan untuk misi mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam kehidupan kita,"
"Kelompok Bank Dunia sekarang lebih penting daripada sebelumnya karena aspirasi orang miskin meningkat di seluruh dunia dan masalah-masalah seperti perubahan iklim, pandemi, kelaparan dan pengungsi terus tumbuh dalam skala dan kompleksitasnya," ungkap Kim.
Baca juga: Hastag #RupiahPerkasa Ramai di Twitter Sambut Rupiah Rp13.000-an
Namun, dalam sepucuk surat untuk para stafnya, pria berusia 59 tahun itu memilih untuk bergabung dengan perusahaan swasta dan ini diluar dugaan.
"Kesempatan untuk bergabung dengan sektor swasta tidak terduga, tetapi saya telah menyimpulkan bahwa ini adalah jalan melalui yang saya akan dapat membuat dampak terbesar pada isu-isu global utama seperti perubahan iklim dan defisit infrastruktur di pasar negara berkembang. "
Padahal baru bulan lalu Kim mengatakan organisasi itu akan membuat sekitar $ 200 miliar (£ 157 miliar) untuk mendanai aksi perubahan iklim dari 2021-2025, membantu negara beradaptasi dengan efek pemanasan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.'
Baca juga: Generasi 90-an Pasti Tahu! 20 Perusahaan Internet yang Kuasai Website
Perlu diketahui, nantinya Presiden AS secara tradisional menunjuk kepala Bank Dunia, sementara pemerintah Eropa biasanya memutuskan direktur pelaksana Dana Moneter Internasional. Barack Obama memilih Kim pada 2012 untuk mengisi posisi Robert Zoellick, mantan pejabat pemerintah AS.
Pengunduran diri Kim yang tiba-tiba membuat Donald Trump memiliki kesempatan untuk menunjuk seorang pengganti. Trump beralih ke warga negara Bulgaria Kristalina Georgieva, kepala eksekutif bank, yang akan mengambil alih sebagai presiden sementara ketika Kim pergi. Pejabat yang sangat dihormati itu adalah seorang komisaris Eropa dan kepala keuangan UE sebelum pindah ke Washington.
Kim mengatakan prestasinya termasuk membujuk negara-negara di dewan pemerintahan, termasuk AS, untuk meningkatkan anggaran modal bank tahun lalu dengan rekor $ 13 miliar. Dia mengatakan kemiskinan di seluruh dunia telah jatuh dan bank tersebut pada target untuk mencapai tujuannya menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2030.
- Penulis :
- Nani Suherni
